12 April, 2012

pengaruh jejaring sosial pada pelajar



Pengaruh Jejaring Sosial Pada Pelajar
Oleh : Rininda Dhaneswara
11411134013

            Dewasa ini jejaring sosial sangat cepat berkembang di kalangan masyarakat luas terutama para pelajar. Jejaring sosial sendiri terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring sosial sebenarnya bentuk baru komunitas di internet yang saling berhubungan dengan cepat. Jejaring sosial yang banyak digunakan para pelajar saat ini antara lain Facebook, Twitter, Blogger, AIM, Skype, dan My Space. Dalam penggunaannya pun beragam macam, ada yang untuk hal positif ada pula yang menggunakannya dalam ranah negatif. Apakah dampak positif dan dampak negatif dari penggunaan jejaring sosial bagi insan pelajar ??
            Kemajuan teknologi yang kini didukung dengan adanya gadget-gadget canggih yang menyajikan fitur-fitur menawan serta berkelas, salah satunya adalah fitur jejaring sosial. Kita ketahui bahwa jejaring sosial sudah mendarah daging dan sulit lepas dari keseharian para pelajar. Para pelajar kita saat ini sangatlah mudah terkena virus hi-tech (hello technology). Tidak jarang para pelajar yang menggunakan jejaring sosial, bahkan mereka tidak hanya menggunakan satu jejaring sosial tetapi lebih dari satu. Disini akan membahas mengenai apa saja dampak dari penggunaan jejaring sosial dikalangan pelajar serta solusi agar pelajar dapat sedikit tidak terpaku atau terpedaya oleh banyak jejaring sosial yang kini kian meledak di kalangan masyarakat luas.
            Tidak dapat dipungkiri bahwa jejaring sosial sangat popular di kalangan pelajar. Jejaring sosial pun termasuk kemajuan teknologi yang banyak peminatya. Peminatnya pun kebanyakan para insan pelajar. Dalam satu kelas saja dapat mencapai 50% siswa/pelajar yang menggunakan jejaring sosial. Alasannya pun banyak mengapa mereka menggunakan jejaring sosial.
Jejaring sosial sangatlah mudah diakses dimana saja dengan menggunakan seluler, laptop, ataupun i-pad. Jejaring sosial dapat pula di gunakan sebagai media informasi bagi para pelajar. Salah satunya Blog atau Blogger. Jejaring sosial satu ini sangatlah bermanfaat bagi para pelajar. Dalam suatu Blog terkadang ada yang memposting hasil karyanya ataupun materi-materi pelajaran. Selain hal itu dalam juga terhubung dengan domain lain sehingga mereka dapat membuka forum diskusi dalam sebuah jejaring sosial. Tentunya ini untuk kepentingan pendidikan.
            Dalam hal ini jejaring sosial dapat juga digunakan sebagai media pengembangan keterampilan para pelajar yang dikemas dalam satu wadah yang disebut dengan komunitas. Sarana pengembangan keterampilan tidak hanya berfokus pada sanggar di suatu tempat saja melainkan lewat dunia maya atau komunitas di jejaring sosial. Komunitas ini sering kita jumpai di Facebook, Twitter atau Writelonger, Hello, atapun Website tertentu. Disini para pelajar akan mendapatkan teman baru yang sehobi atau kesamaan alur seni maupun olahraga. Mereka dapat berbagi kisah maupun motivasi agar apapun yang mereka lakukan sekarang adalah pilihan bukan sekedar bermain-main saja. Saling belajar dan mendapatkan banyak jaringan atau channel.
            Selain memperluas jaringan informasi tentunya jejaring sosial dapat memperluas jaringan pertemanan ataupun perluasan channel. Semisal karena seuniversitas namun berbeda asal daerah tentunya akan berdampak positif.  Semakin banyak relasi yang kita dapatkan semakin banyak informasi yang kita dapatkan. Banyak cara yang dapat mempererat persahabatan salah satunya adalah mealalui jejaring sosial misalnya Facebook semakin banyak teman yang kita dapatkan semakin banyak informasi ang dapat kita peroleh begitupun juga Blogger semakin banyak channel atau group yang kita ikuti domain lain akan banyak memberikan peluang forum diskusi yang bermanfaat mengenai pendidikan, komunikasi, maupun tentang politik yang berkembang di Indonesia.
            Seiring berjalannya waktu tentunya jejaring sosial membawa dampak negatif juga. Tidak semua pelajar menggunakan jejaring sosial sepeerti yang diharapkan. Tetapi mereka menggunakan untuk hal-hal yang kurang baik. Bahkan bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Apa saja yang dampak negatif yang timbul akibat dari pemakaian jejaring sosial yang salah,akan dibicarakan pada bagian selanjutnya.
            Dimana pun segala di aktifitas apapun akan ada dampak negatif maupun dampak positif. Dampak negatif dari jejaring sosialpun mengiringi perjalanan para pelajar. Dampak negatif dari penggunaan jejaring sosial bagi para pelajar antara lain dapat mengurangi tingkat prestasi pelajar. Kenapa begitu ? ya tentu saja karena mereka lebih fokus bermain dengan account (akun) mereka daripada mereka belajar. Sehingga tingkt prestasi mereka turun meskipun tidak drastis atau secara berkala atau bertahap.
            Dewasa ini jejaring sosial tidak hanya semacam pengikat pertemanan namun dapat menjadi “jerat sosial”. Banyaknya kejahatan yang terjadi akibat jejaring sosial banyak macamnya. Terutama di Facebook belum lama ini ada yang menjadi korban facebook. Banyak sekali yang tertipu akibat bisnis nakal yang bertujuan untuk menipu konsumen dengan iming-iming barang dagangan yang sangat berkualitas. Terutama para pelajar mereka sangat rentan terpengaruh hal-hal seperti ini. Mereka ingin tampil berbeda tetapi mereka tidak melihat resiko di belakang. Dalam hal ini pelajar kiranya memasang ancang-ancang dengan adanya produk yang sekiranya kurang bermanfaat untuk kepentingan pendidikan hindari bagaimanapun carannya. Dan saat dikelas atau saat belajar sebaiknya telepon seluler dimatikan atau disimpan terlebih dahulu dalam almari dan jauh jangkauan meja belajar/ tempat belajar.
            Selain menjadi jerat sosial, jejaring sosial dapat juga menjadi pemicu kurangnya waktu atau intensitas belajar siswa. Mereka terlalu terlena dengan dunia barunya dalam aktivitas jejaring sosial. Waktu belajar pun jadi korban, sehingga mereka membuat diri mereka rugi akan waktu. Banyak materi yang tertinggal. Memang jejaring sosial sangat memuaskan sehingga penggunanya mudah di perdaya oleh kemajuan teknologi satu ini. Setidaknya mereka menyadari bahwa menggunakan hal yang kurang ada manfaatnya dan menyita waktu belajar hendaknya di hindari agar prestasi tetap terjaga dan tidak menurun hanya karena terlalu focus pada dunia atau aktivitas jejaring sosial.
            Dalam hal ini mereka butuh perhatian lebih dari orang tua maupun guru. Agar mereka dapat menekan aktivitas yang berlebihan dalam jejaring sosial. Supaya mereka dapat membagi waktunya untuk belajar serta mengembangkan kemampuan akademik maupun non akademik.
            Sebagai pelajar yang mempunyai banyak ilmu pengetahuan tentu saja jejaring sosial dapat dijadikan bahan edukatif yang praktis dan berguna bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sehingga waktu pun tak terbuang sia-sia dan membuka sisi positif jejaring sosial untuk kepentingan kependidikan atau perluasan materi namun dalam bentuk online.
            Jejaring sosial setidaknya digunakan sebagai forum diskusi antar mahasiswa ataupun dengan kelompok pelajar lainnya. Dengan adanya forum diskusi jejaring sosial tidak hanya digunakan untuk hal-hal negatif atau hanya sekedar ngobrol (chatting) dengan bahan pembicaraan yang tidak bermutu.

semoga bermanfaat...

04 April, 2012

Demokrasi Pancasila


kesimpulan :


Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak mungkin terlepas dari rasa kekeluargaan. Demokrasi pada dasarnya adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga mencakup seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan kadang berliku-liku. Pemahaman demokrasi dan praktek demokrasi juga diwarnai tarik-menarik antara budaya kepemimpinan lokal dengan budaya kepemimpinan trans nasional. Demokrasi dapat dirumuskan secara agak lengkap dan menyeluruh sebagai berikut :  kerakyatan yang dipimmpin oleh hikmah kebbijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan yang berketuhanan yang maha esa, yang berkemanusiaan adil dan beradab, yang berpersatuan indonesia dan  yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Landasan formil dari periode Republik Indonesia III ialah Pancasila, UUD 45 serta Ketetapan-ketetapan MPRS. Sedangkan sistem pemerintahan demokrasi Pancasila menurut prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi pokok. Demokrasi pancasila itu merupakan system pemerintahan dari rakyat dalam arti rakyat adalah awal mula kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-cita. Perlunya pengembangan sistem ekonomi pancasila sehingga dapat menjamin dan berpihak pada pemberdayaan koperasi serta usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM). Ekonomi yang berdasarkan pancasila tidak dapat dilepaskan dari sifat dasar individu dan sosial. Peranan Pancasila sebagai margin of appreciation di bidang hukum akan mewarnai segala sub sistem di bidang hukum, baik substansi hukum yang bernuansa “law making process”, struktur hukum yang banyak bersentuhan dengan “law enforcement” maupun budaya hukum yang berkaitan dengan “law awareness”. Adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin modern dan konsumtif, bahkan menggeser nilai-nilai lokal yang selama ini dipertahankan.

26 Januari, 2012

microsoft exel


   Menggunakan Rumus (Formula)
Rumus merupakan bagian terpenting dari Program Microsoft Excel , karena setiap tabel dan dokumen yang kita ketik akan selalu berhubungan dengan rumus dan fungsi. Operator matematika yang akan sering digunakan dalam rumus adalah ;

Lambang
Fungsi
+
Penjumlahan
-
Pengurangan
*
Perkalian
/
Pembagian
^
Perpangkatan
%
Persentase

Proses perhitungan akan dilakukan sesuai dengan derajat urutan dari operator ini, dimulai dari pangkat (^), kali (*), atau bagi (/), tambah (+) atau kurang (-).

    Menggunakan Fungsi
Fungsi sebenarnya adalah rumus yang sudah disediakan oleh Microsoft Excel, yang akan membantu dalam proses perhitungan. kita tinggal memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya penulisan fungsi harus dilengkapi dengan argumen, baik berupa angka, label, rumus, alamat sel atau range. Argumen ini harus ditulis dengan diapit tanda kurung ().

Beberapa Fungsi yang sering digunakan:
1.       Fungsi Average(…)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data(range).  Bentuk umum penulisannya adalah  =AVERAGE(number1,number2,…), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah range data yang akan dicari nilai rata-ratanya.
2.       Fungsi Logika IF(…)
Fungsi ini digunakan jika data yang dimasukkan mempunyai kondisi tertentu. Misalnya, jika nilai sel A1=1, maka hasilnya 2, jika tidak, maka akan bernilai 0. Biasanya fungsi ini dibantu oleh operator relasi (pembanding) seperti berikut ;
Lambang
Fungsi
=
Sama dengan
<
Lebih kecil dari
>
Lebih besar dari
<=
Lebih kecil atau sama dengan
>=
Lebih besar atau sama dengan
<>
Tidak sama dengan
3.       Fungsi Max(…)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data (range). Bentuk umum penulisannya adalah =MAX(number1,number2,…), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah range data (numerik) yang akan dicari nilai tertingginya.
4.       Fungsi Min(…)
Sama halnya dengan fungsi max, bedanya fungsi min digunakan untuk mencari nilai terendah dari sekumpulan data numerik.
5.       Fungsi Sum(…)
Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan sekumpulan data pada suatu range. Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah =SUM(number1,number2,…). Dimana number1, number2 dan seterusnya adalah range data yang akan dijumlahkan.
6.       Fungsi Left(…)
Fungsi left digunakan untuk mengambil karakter pada bagian sebelah kiri dari suatu teks. Bentuk umum penulisannya adalah =LEFT(text,num_chars). Dimana text adalah data yang akan diambil sebagian karakternya dari sebelah kiri, num_chars adalah jumlah karakter yang akan diambil.
7.       Fungsi Mid(…)
Fungsi ini digunakan untuk mengambil sebagian karakter bagian tengah dari suatu teks. Bentuk umum pemakaian fungsi ini adalah =MID(text,start_num,num_chars). Artinya mengambil sejumlah karakter mulai dari start_num, sebanyak num_char.
8.       Fungsi Right(…)
Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi left, kalau fungsi left mengambil sejumlah karakter dari sebelah kiri, maka fungsi mengambil sejumlah karakter dari sebelah kanan teks.. Bentuk umum penulisannya adalah =RIGHT(text,num_chars). Dimana text adalah data yang akan diambil sebagian karakternya dari sebelah kanan, num_chars adalah jumlah karakter yang akan diambil.
9.       Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP
Fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP digunakan untuk membaca suatu tabel secara horizontal (VLOOKUP) atau secara vertikal (VLOOKUP). Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah :
=HLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Row_index_num,…)
=VLOOKUP(Lookup_value, Table_array, Col_index_num,…)
Dari rumus diatas, dapat dilihat bahwa bedanya hanya pada nomor indeksnya saja, kalau kita pakai HLOOKUP, maka digunakan nomor indeks baris (Row_index_num), tapi kalu pakai VLOOKUP digunakan nomor indeks kolom (Col_index_num). Nomor indeks adalah angka untuk menyatakan posisi suatu kolom/baris dalam tabel yang dimulai dengan nomor 1 untuk kolom/baris pertama dalam range data tersebut.

mari belajar bersama ,, :)

24 Januari, 2012

Wake Me Up When September Ends


*** Summer has come and passed
      The innocent can never last
Wake Me Up When September Ends

      Like my fathers come and past
      Seven years has gone so fast
Wake Me Up When September Ends

Chorus :

Here comes the rain again
Falling from stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are

**As my memory rest
   But never forgets what I lost
Wake Me Up When September Ends
(Back To ***)
Ring out the bell's again
Like we did the spring began
Wake Me Up When September Ends
(Back To Chorus)

(Back to **)
INTRO
(Back ***)
(Back To Chorus)

17 Januari, 2012

Contoh makalah


BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Selama masa hidupnya orang lebih banyak berada dalam saling pengaruhnya dengan orang lain daripada orang lain. Pada dasarnya orang tidak mampu hidup sendiri. Hampir sebagian besar tujuannya hanya dapat terpenuhi apabila yang bersangkutan berhubungan dengan orang lain. Hal ini terutama sekali disebabkan kaena orang menghadapi pembatasan-pembatasan dalam usaha mencapai tujuannya.
            Chester L.Barnard mengatakan sebagai berikut : dengan cepat kami mencatat bahwa pembatasan-pembatasan  pencapaian  tujuan adalah akibat gabungan 2 macam faktor :
1.      Pembawaan biologis atau kemampuan seseorang.
2.      Faktor-faktor fisik lingkungan.
Herbert G.Hicks berpendapat bahwa “hampir setiap orang dipengaruhi secara mendalam oleh kelompok. Melibatkan diri di dalam beberapa macam kelompok atau organisasi menempatkan kedudukan penting dari kehidupan kebanyakan orang. Banyak keuntungan dapat diperoleh dari penyempurnaan hubungan antara individu-individu dan kelompok”.
Orang masuk ke dalam kelompok tentunya dengan tujuan tertentu di harapkan dapat menimbulkan kepuasan. Berbagai tujuan yang dapat diperoleh apabila seseorang masuk ke dalam kelompok dapat bermacam-macam, baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat kerohanian.
Tentang tujuan orang masuk kelompok oleh Herbert G.Hicks dikemukakan sebagai berikut:
1.      Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi, militer dan masalah-masalah lainnya.
2.      Orang mungkin juga masuk kelompok karena kebutuhannya diterima dan mencegah kesepian dan kerenggangan. Keagamaan, famili, dan kelompok-kelompok lain sering membantu kebutuhan ini.
3.      Demikian kelompok juga dapat memberikan bantuan pada waktu orang menjumpai kesusahan.
4.      Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih bernilai, norma perilaku, dan kesetiaan kelompok.
5.      Kelompok sosial, kerja, dan bermacam-macam kelompok lainnya memberikan prestige, status, dan pengakuan.
6.      Kelompok dengan kehidupan mereka, memberi orang kesempatan untuk memuaskan kebutuhannya untuk mengungkapkan perasaannya dan melakukan hubungan dengan berbagai cara.
7.      Perasaan keamanan seseorang sering dimanfaatkan dari kelompok jika pertahanan dan perasaan diikutsertakan.
8.      Kadang kelompok membantu memberikan terapi tatkala memecahkan masalah pribadi.
Herbert G.Hicks berpendapat pula bahwa seseorang masuk dalam organisasi karena alasan sosial dan alasan material. Yang termasuk alasan material adalah bahwa dengan masuk organisasi orang dapat memperluas kemampuannya, dapat menekan waktu dalam pencapaian tujuannya, dan dapat mengambil manfaat dari penumpukkan ilmu yang dilakukan oleh pihak-pihak sebelumnya.
Macam-macam organisasi menurut Herbert G.Hicks yaitu :
a.       Atas dasar tingkat kepastian :
1.      Organisasi formal
2.      Organisasi informal
b.      Atas dasar keterlibatan emosi anggota
1.      Organisasi primer
2.      Organisasi sekunder
c.       Atas dasar tujuan
1.      Organisasi pengabdian
2.      Organisasi ekonomi
3.      Organisasi keagamaan
4.      Organisasi pertahanan
5.      Organisasi negara
6.      Organisasi social

Talcott Parsons atas dasar kebutuhan sosial :
1.      Organisasi ekonomi (economic organization)
2.      Organisasi politik ( political organization)
3.      Organisasi integrative (integrative organization)
4.      Organisasi pemeliharaan (pattern-maintenance organization)

Alferd Kuhn membagi 4 macam organisasi bedasar pembiayaan dan nilai :
1.      Organisasi koperasi
2.      Organisasi keuntungan
3.      Organisasi pengabdian
4.      Organisasi penekan
Atas dasar wilayahnya yaitu :
1.      Organisasi daerah
2.      Organisasi nasional
3.      Organisasi regional
4.      Organisasi internasional
Atas dasar jumlah pucuk pimpinan :
1.      Organisasi tunggal
2.      Organisasi jamak
Atas dasar saluran wewenang :
1.      Organisasi jalur (line organization)
2.      Organisasi fungsional (functional organization)
3.      Organisasi jalur dan staff (line and staff organization)
4.      Organisasi fungsional dan jalur (functional and line organization)
5.      Organisasi fungsional dan staff (functional and staff organization)
Pada umumnya orang akan berada didalam sebagian besar organisasi tersebut di atas. Dengan demikian sekali lagi dapat dikemukakan bahwa ciri individu adalah sebagian besar dari masa hidupnya ada dalam organisasi, dan keanggotaan jamak.
Keuntungan yang diperoleh seseorang dari organisasi dapat berupa keuntungan pokok dan keuntungan tambahan. Yang dimaksud dengan keuntungan pokok adalah keuntungan yang menjadi dasar harapan untuk diperoleh seseorang dalam organisasi, sedang yang dimaksud dengan keuntungan tambahan adalah keuntungan yang semula tidak menjadi dasar harapan untuk diperoleh tetapi baru muncul setelah orang berada dalam organisasi. (Drs. Sutarto, Dasar-dasar Organisasi)





B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja yang dibahas dalam dasar-dasar organisasi ?
2.      Teori-teori apa saja yang mendukung organisasi ?
3.      Bagaimana struktur organisasi dan bagaimana penyusunannya ?
4.      Prinsip dasar apa saja yang ada dalam organisasi ?
5.      Bagaimana perkembangan dan perubahan didalam organisasi ?

C.    Tujuan
Bagi pembaca
1.      Supaya pembaca paham mengenai dasar-dasar organisasi.
2.      Pembaca dapat mengerti bagaimana struktur yang ada dalam organisasi.
3.      Pembaca juga dapat belajar bagaimana berorganisasi yang baik dan benar.
4.      Pembaca diharapkan dapat mengikuti perkembangan maupun perubahan didalam organisasi.
5.      Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan positif bagi para pembaca agar dapat memahami organisasi.
Bagi Penulis
1.      Makalah ini bertujuan untuk penyelesaian tugas akhir semester pertama.
2.      Semoga makalah ini dapat dijadikan acuan untuk membuat makalah berikutnya.

D.    Manfaat Penulisan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi rekan-rekan sekalian untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai Pengorganisasian. Agar setiap individu maupun kelompok yang mengikuti sebuah organisasi dapat menjalankan perannya masing-masing.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Dasar Organisasi
1.      Pengertian Organisasi
Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu  yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya. (carapedia.com)
Sebelum diberikan kepastian tentang pengertian organisasi ada baiknya kita lihat beberapa pendapat para ahli di bawah ini :
a.      Oliver Sheldon (1923)
Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok harus melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas, sedemikian rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terkoordinasikan dari usaha yang tersedia.
b.      Chester L.Barnard (1983)
Suatu sistem tentang aktivitas-aktivitas kerjasama dari dua orang atau lebih sesuatu yang tak berujut dan bersifat pribadi, sebagian besar mengenai hal-hal hubungan-hubungan.
c.       James D.Mooney (1947)
Bentuk setiap perserikatan manusia untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
d.      Robert V. Presthus
Suatu sistem susunan hubungan-hubungan antar pribadi.
e.       Dalton E. McFarland
Suatu kelompok orang yang disamakan dengan menyumbangkan usaha bagi mereka bagi tercapainya tujuan-tujuan.
f.       Herbert A.Simon (1958)
Pola komunikasi yang kompleks dan hubungan-hubungan lain didalam suatu kelompok manusia.
g.      Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang/ beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/ sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”
h.      Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.”
i.        Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. (id.shvoong.com)
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah serangkaian kegiatan kerjasama dalam suatu kelompok yang dilakukan oleh dua orang atau lebih sehingga tercapailah tujuan yang telah disepakati bersama. Organisasi juga dibagi menjadi 2 yaitu organisasi bersifat statis dan dinamis. Organisasi dalam arti dinamis adalah suatu proses penerapan dan pembagian kerja yangakan dilakukan, pembatasan tugas dan kewajiban, otoritas dan tanggung jawab, serta penetapan hubungan diantara elemen organisasi. Organisasi dalam arti statis adalah suatu bagian struktur yang berwujud dan bergerak demi tercapainya tujuan bersama, dalam istilah lain sering disebut sebagai struktur atau tata raga organisasi.

2.      Unsur Organisasi
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu orang-orang, kerjasama dan tujuan bersama-sama . Ketiga ketiga unsur tersebut saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. (lista.staff.gunadarma.ac.id)
3.      Fungsi Organisasi
Organisasi juga mempunyai beberapa fungsi yang menegaskan bahwa organisasi tidak hanya sebagai wadah orang-orang yang berkumpul didalamnya tanpa adanya kegiatan yang dilakukan sebagaimana mestinya.  Berikut  fungsi organisasi :
1.      Sebagai tempat bekerjasama
2.      Sebagai tempat pencapaian tujuan bersama
3.      Membuat kegiatan menjadi efektif dan efisien



4.      Peranan Organisasi
Di era sekarang seperti ini orang mengenal yang namanya organisasi ,karena di lingkungan sekitar tempat kita tinggal dan bersosialisasi pasti ada sebuah organisasi. Dimulai dari organisasi berbasis politik, organisasi berbasis sosial, organisasi berbasis kemahasiswaan. Organisasi akan selalu hadir dalam lingkungan bermasyarakat. Dalam makalah ini akan dibahas arti dari sebuah organisasi dan arti penting organisasi dalam masyrakat.
Suatu organisasi mempunyai arti penting dalam masyrakat, karena organisasi dapat membantu/mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan & kehidupannya, organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyarakat, yang paling utama organisasi merupakan tempat/wadah aspirasi dari seklompok individu yang berbeda beda contohnya adalah komunitas pecinta bus, yaitu bismania community ,komunitas ini merupakan seuatu wadah tempat berkumpul, sharing, para penggemar bus dari seluruh penjuru indonesia. Organisasi juga bisa dapat digunakan sebagai tempat pengontrolan /pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan dan kerja dari sebuah pemerintahan yang sedang berjalan atau bisa disebut organisasi berbasis politik. Organisasi bisa menjadi penyokong dalam suatu pemerintahan .
Maka dari itu, banyak yang bisa kita dapatkan dari sebuah organisasi. Kita dapat menuangkan ide positif, aspirasi kita, dan dengan organisasi kita bisa mendapatkan arti pentingnya kebersamaan dalam mencapai sebuah tujuan bersama. (inikahblognya.blogspot.com)
B.     Teori-Teori Organisasi
1.      Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.

Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a.       Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.      Kelompok orang
c.       Kerjasama
d.      Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a.       Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b.      Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c.       Struktur (hubungan antar kegiatan)
d.      Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
                Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
1.      BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
2.      ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
3.      MANAJEMEN ILMIAH)  Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.
1.      Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancanan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut waber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya adalah bentuk organisasi yang palinga efisien. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :
a.            Pembagian kerja yang jelas.
b.            Hierarki wewenang yang dirumuskan secara baik.
c.            Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.
d.           Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.
e.            Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang  jabatan.
f.             Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”.
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan struktur dalam organisasi. Unsur-unsur birokrasi masih banyak ditemukan di organisasi-organisasi modern yang lebih kompleks daripada hubungan “face-to-face” yang sederhana.
2.      Teori Administrasi
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori administrasi berkembang sejak tahun 1990. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lynlali Urwick dari Eropa, serata Mooney dan Reiley di Amerika.
Fayol mengatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat menjadi 6 kelompok :
a.            Kegiatan teknikal (produksi,adaptasi).
b.            Kegiatan komersial (pembelian, pertukaran).
c.            Kegiatan finansial (pencarian suatu pengguna optimum dari modal).
d.           Kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi).
e.            Kegiatan akutansi (pentuan persedian, biaya, penyusunan neraca dan lapoaran rugi-laba).
f.             Kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberi perintah dan pengawasan).
Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi. Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara ringkas dapat di uraikan sebagai berikut :
1.               Pembagian kerja, dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan meningkatkan produktivitas, karena seseorang dapat memutuskan diri pada pekerjaan.
2.               Wewenang dan tanggung jawab, wewenang adalah hak untuk memberi perintah. Seorang anggota suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan kedudukannya.
3.               Disiplin, harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan organisasi.
4.               Kesatuan perintah, untuk mengurangi kekacauan, kebingungan, dan konflik.
5.               Kesatuan pengarahan, suatu organisasi akan efektif bila anggota-anggotanya bekerja bersama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama.
6.               Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.
7.               Balas jasa, pembayaran upah atau gaji harus bijaksana, adil, tidak eksploatif dan sedapat mungkin memuaskan kedua belah pihak dan harus ada penghargaan atas pelaksanaan tugas yang baik.
8.               Sentralisasi, organisasi perlu mengatur tingkat keseimbangan optimum antara sentralisasi dan desentralisasi.
9.               Rantai skala, hubungan antara tugas-tugas disusun atas dasar suatu hierarki dari atas ke bawah.
10.           Aturan, konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus ada suatu tempat untuk setiap orang, dan setiap orang harus menduduki tempat yang memang seharusnya menjadi tempatnya.
11.           Keadilan, keadilan juga berarti adanya kesamaan perlakuan dalam organisasi.
12.           Kelanggengan personalia, pentingnya adanya kelangsungan, keamanan, dan kepastian kerja.
13.           Inisiatif, dalam setiap tugas harus ada kemungkinan untuk menunjukan inisiatif sendiri dalam menyelesaikan dan mengerjakan rencana di setiap tingkat.
14.           Semangat Korps, “persatuan adalah kekuatan”. Pelaksanaan oprasi organisasi yang baik perlu adanya kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggotanya.
Disamping itu, Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Pembagian kegiatan-kegiatan administrasi atas fungsi-fungsi ini dikenal sebagai Fayol’s Fungctionalism atau teori fungsionalisme fayol. Mooney dan Reilly menyebut Koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi maupun bangun teori yang mereka kemukakan. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah :
a.       Prinsip koordinasi,
b.      Prinsip skalar
c.       Prinsip fungsional.
3.      Manajemen Ilmiah
Bagaian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah dikembangkan mulai sekitar tahun 1990 oleh Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Bagi kita yang penting adalah memandang manajemen ilmiah sebagai teknik-teknik manajerial yang sangat berharga. Empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
a.                 Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiaah dan benar.
b.                 Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sabaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
c.                 Pengembangan ilmu tentang kerja seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekankan biaya produksi menjadi rendah.
d.                Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Hal ini tercermin dalam teori-teori di muka yang dikemukakan oleh para penulis terkenal, antara lain seperti Weber, Fayol, Taylor, Mooney dan reilly, Guilck dan Urwick,
Tiga unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam literatur-literatur manajemen adalah : 1) Sistem kegiatan yang terkoordinasi, 2) Kelompok orang, dan 3) Kerjasama untuk mencapai tujuan.
4.      Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik
Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) itu mungkin terjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Kekuasaan, 2) Saling melayani, 3) Doktrin, dan 4) Disiplin.

Tiang dasar teori organisasi formal
1.                Pembagian kerja : pembagian kerja sebagai tiang dasar yang paling penting di antara empat tiang dasar teori organisasi klasik. Pertimbangan pembagian kerja (spesialisasi) adalah bahwa dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan teknis organisasi akan dicapai hasil kerja. Pendekatan untuk pembagaian kerja dalam teori organisasi klasik ini sering juga disebut departementalisasi, atau evolusi dan devolusi fungsional. Pembagian kerja merupakan dasar utama teori organisasi klasik dan koordinasi. Tiang-tiang dasar lainnya dikembangkan dengan mengambil manfaat dari adanya pembagian kerja.
2.               Proses skalar dan fungsional : Proses-proses ini adalah proses pertumbuhan vertikal dan horizontal organisasi. Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Proses fungsional adalah cara organisasi untuk berkembang horizontal. Dinamika proses fungsional adalah pembagian kerja.
3.               Struktur : Struktur adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan di dalam suaru organisasi. Tujuan struktur ialah menyediakan atau memberi wadah pada fungsi-fungsi organisasi, agar tujuam organisasi tercapai denan efektif. Struktur organisasi meliputi sistem dan pola.
4.               Rentang kendali : konsep rentang kendali berhubungan dengan berapa banyak seorang atasan dapat “mengendalikan” bawahan secara efektif. Rentang kendali ini dapat bersifat lebih mendatar, yaitu struktur flat atau melunjang yaitu struktur tall. Para penulis klasik menyatakan bahwa perlu untuk membatasi rentang kendali para manajer, karena tidaklah mungkin seorang manajer melaksanakan banyak fungsi dan mencuranhkan dirinya secara sama bagi tiap-tiap fungsi. Maka perlu pembagian kerja dan rentang kendali yang efektif. (phunnypelupa.blogspot.com)

2.      Teori Organisasi Neoklasik
Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dan secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.

a.      Perkembangan Teori Neoklasik
Teori neoklasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahan-perubahan pada teori klasik, sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia. Pendekatan neoklasik mencakup uraian sistematis organisasi informal, dan pengaruhnya para organisasi formal. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percoaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Nunsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Ardner dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.
b.      Perubahan Neoklasik pada Tiang Dasar Teori Organisasi Formal
Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori klasik.

c.       Pembagian Kerja (Division of Labor)
Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi berkurang. Akibat adanya pembagian kerja adalah spesialisasi yang mengakibatkan orang terpecah belah, merasa cemburu (iri) dengan orang lain, dan sebagainya. Oleh karena itu teori neoklasik mengemukakan perlunya :
1.               Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan, agar merasa “terlibat” dengan pekerjaanya dan berkepentingan dalam perusahaan.
2.               Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar orang menjadi tidak terlalu spesial tetapi dapat memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang lain.
3.               Managemen bottom-up yang memberi kesempatan kepada “para junior” untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
d.      Proses-proses Skalar dan Fungsional
Proses skalar dan fungsional (sclar and functional processes) menimbulkan berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan, karena bukan merupakan satu-satunya hubungan; ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan terutama hasil kegiatan “kaki-tangan manusia”.


e.       Struktur Organisasi
Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan   penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Pergeseran-pergeseran ini terjadi terutama antara orang-orang operasional (lini) dan oarang-orang staf. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah :
1.      Perbedaan tugas antara orang lini dan staf,
2.      Perbedaan umur dan pendidikan,
3.      Perbedaan sikap.
f.       Rentang Kendali
Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu dalam kemempuan manajemennya, tipe orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi pengawasan formal, serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas demokratis, sedang klasik memilih pengawasan ketat. Rentang yang pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan pendelegasian yang baik dengan mengurangi pengawasan. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.

g.      Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Faktor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal, antara lain : 1) Lokasi : Untuk membentuk suatu kelompok, orang harus mempunyai kontak tatap muka yang baik. 2) Jenis Pekerjaan : Ini merupakan faktor kunci yang menentukan munculnya dan komposisi organisasi informal. 3) Minat : Walaupun orang-orang mungkin ada pada lokasi yang sama, melaksanakan kerja yang sejenis, pebedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar. 4) Masalah-masalah khusus : Dalam hal ini, yang sama bergabung bersama untuk kapentingan khusus. Usaha yang labih baik bagi manajer adalah mengembangkan suatu hubungan kerja dengan organisasi informal yang dapat menghasilkan keselarasan pandangan organisasi formal dan informal.

3.      Teori Organisasi Modern
Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya. Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin ilmu pengetahuan.

1.      Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950, Teori modern, dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh. Teori organisasi modern labih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan. Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat komplek, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan probabilistik. Organisasi terdiri dari antara hubungan bagian-bagian dalam suatu sistem, ada badan-badan yang dihubungkan dengan tali elastis. Sebagi suatu sistem, organisasi tediri atas 3 unsur : 1) unsur struktur yang bersifat makro, 2) unsur proses yang juga bersifat makro dan 3) unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro. Ketiganya saling kait-mengkait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.
2.      Teori Sistem Umum
Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasi universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh sistem sebagi titik awal. Secara ringkas, teori organisasi modern dan teori sistem umum, mempelajari:
a.              Bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar sistem.
b.              Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem
c.              Interkasi di antara individu-individu dalam sistem.
d.             Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.

3.      Teori Organisasi Dalam Suatu Kerangka Sistem
Teori organisasi modern sebenarnya bukan merupakan kesatuan kerangka berpikir. Barangkali yang paling berguna dalam mempelajari sistem organisasi adalah usaha memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan. Bagian-bagian dari sistem dan saling ketergantungannya.
a.                  Sistem adalah individu, dan terstruktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
b.                  Sistem adalah penentuan fungsi-fungsi formal, yang bisa disebut organisasi formal.
c.                  Dalam sistem Organisasi adalah organisasi informal
d.                 Struktur status dan peranan.
e.                  Lingkungan phisik pelaksana pekerjaan.

Proses-proses hubungan dalam sistem. Teori organisasi modern menunjukan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu mucul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah komunikasi, berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan pengambilan keputusan. Teori modern mendefinisikan organisasi sebagai proses-proses yang tersusun dalam suatu sistem dimana orang-orang didalamnya  berinteraksi untuk mencapai tujuan.

4.      Pendekatan-Pendekatan Manajemen
Pendekatan-pendekatan manajemen, yaitu pendekatan-pendekatan proses, perilaku, kuantitatif, sistem dan contingency (situasional).

a.       Pendekatan Proses
Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional, operasional, universal, tradisional atau klasik. Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah : 1)Kesatuan perintah, 2)Persamaan wewenang dan tanggung jawab, 3)Rentang kendali yang terbatas, dan 4)Delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.


b.      Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan keprilakuan muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan klasik. Pendekatan ini, sering disebut pendekatan hubungan manusiawi, mengemukakan bahwa pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja, karena mengabaikan faktor perilaku masing-masing individu yang berbeda-beda dalam organisasi. Pendekatan keperilakuan menekankan pentingnya koperasi dan moral karyawan.

c.       Pendekatan Kuantitatif
Pendekatn kuantitatif sering dinyatakan dengan istilah managemen science atau operations research (OR). Pendekatan ini terutama memandang manajemen dari perspektif model-model matematis dan proses-proses kuantitatif. Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah manajemen dapat dirumuskan dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis, dan kemudian dianalisa serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau metode kuantitatif untuk memperoleh hasil optimal. Pendekatan ini menganalisa masalah-masalah manajemen secara logika dan mengembangkan berbagai alternatif keputusan pamecahannya. Pendekatn kuantitatif bukan keseluruhan manajemen, tetapi memberikan teknik-teknik sangat efektif untuk penyelesaian masalah-masalah manajemen tertentu.

d.      Pendekatan Sistem
Pendekatan Sistem dalam manajemen merupakan pendekatan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandang teori sistem umum atau analisis sistem. Pendekatan sistem terutama menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas. Pendekatan sistem umumnya dapat dikaitkan dengan konsep-konsep organisasi formal dan teknis, sosiopsikologis dan filisofis. Analisis berbagai  sistem manajemen khusus meliputi bidang-bidang seperti stuktur organisasi, desain pekerjaan, akutansi. Sistem informasi, dan mekanisme-mekanisme perencaan dan pengawasan.

e.       Pendekatan Contingency
Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variabel lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen. Pendekatan contingency menggunakan hubungan-hubungan fungsional “bila-maka” (if-then), dimana “bila” menunjukan variabel-variabel lingkungan dan “maka” tejadi atas konsep-konsep dan teknik-teknik manejemen yang mengarahkan ke pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga komponen pokok dalam kerangka konsepsual untuk pendekatan contingency : lingkungan, konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen, hubungan kontingensi antara keduanya.( s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/minggu3/google.com)

C.    Struktur Organisasi
1.      Pengertian
Struktur organisasi ini akan nampak lebih tegas apabila dituangkan dalam bagan organisasi. Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang sehat dan efisien. Struktur organisasi sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi efisien berarti dalam menjalankan perananya tersebut masing-masing satuan organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil. Agar dapat diperoleh struktur organisasi yang sehat dan efisien, pada waktu membentuk harus memperhatikan berbagai asas organisasi. (Drs. Sutarto)
Sudah dijelaskan betapa pentingnya struktur dalam organisasi agar terapainya struktur yang sehat dan efisien. Sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kita mengerti pengertian tentang struktur organisasi. Di bawah ini ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai struktur organisasi :
a.      Ralph Currier Davish
Struktur organisasi adalah hubungan antara fungsi-fungsi tertentu, faktor-faktor fisik dan orang.
b.      Robert Y. Durant
Bagan hubungan dan tugas-tugas dari orang-orang digunakan oleh organisasi.
c.       Dalton E. McFarland
Dengan struktur orang kami artikan pola jaringan hubungan antara bermacam-macam jabatan dan para pemegang jabatan.
d.      F. G. Anderson
Susunan hubungan-hubungan, pertanggungjawaban-pertanggungjawaban, dan wewenang dan melalui tujuan peusahaan padapencapaian sasarannya.
e.       Ricarhd Johnson, Fremont E. Kast dan James, Rosenz
Hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpilkan bahwa struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang  yang  masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh. 
2.      Tipe-tipe Struktur
a.      Struktur Lini 
Jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik. Persetujuan dan perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang bawah. Struktur ini sesuai untuk organisasi yang kecil seperti kantor akunting atau kantor hukum. Jenis struktur seperti ini memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka memiliki departemen yang lebih sedikit, yang membuat seluruh organisasi sangat desentralisasi .
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.  Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
Û    Keuntungan dari struktur lini
1)      Orang-orang yang mempunyai kekuasaan bertanggung-jawab dan terbuka.
2)      Proses pengambilan keputusan berjalan dengan tepat.
3)      Disiplin kerja yang mudah dikontrol.
4)      Tingginya solidaritas diantara anggota.
5)      Adanya kesempatan yang luas bagi para anggota untuk dapat mengembangkan bakatnya.
Û    Kerugian dari struktur lini
1)      Tujuan organisasi sama, atau tujuan dari pihak-pihak tertentu saja.
2)  Pimpinan organisasi terkadang berbuat semaunya.
3)  Kelangsungan hidup organisasi sangat ditentukan oleh seseorang.
4)  Kurang didalam pengembangan aktifitas pada setiap anggota.

b.      Struktur Lini dan Staf
Meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi, khususnya organisasi yang kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar. Dimana struktur organisasi lini dan staf memainkan perannya. Lini dan struktur menggabungkan struktur lini dimana informasi dan persetujuan berasal dari atas ke bawah, dengan dukungan dan spesialisasi staf departemen. Stuktur organisasi lini dan staf lebih terpusat. Manajer lini dan staf memiliki otoritas pada bawahannya. Pada jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat karena lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan melupakan formalitas didalamnya. (http://pengusahamuslim.com)
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
Û    Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:
1)      Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini dan kelompok staff.
2)      Adanya pengembangan spesialisasi untuk para anggota.
3)      Koordinasi didalam setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah.
Û    Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
1)         Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya.
2)         Para pemimpin baik lini maupun staff sering mengabaikan nasehat dan gagasan yang ada.
3)         Pemimpin dan karyawan yang kebanyakan tidak saling mengenal.



c.       Struktur Fungsional
Jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari Vice President, Sales department, Customer Service Department, Engineering atau departemen produksi, departemen Akunting dan Administratif.  (http://pengusahamuslim.com)
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.
Û    Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:
1) Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik,
2) Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik.
3) Solidaritas antar anggota yang tinggi.
4) Moral serta disiplin keija yang tinggi.
5) Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
Û    Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
1)      Insiatif perseorangan sangat dibatasi.
2)      Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu.
3.      Penyusunan Struktur
Ada empat asas yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi :
1.       Asas Koordinasi,  dimana pembagian tugas dalam organisasi harus selalu ditunjukkan adanya saling hubungan (Interelasi) antar bagian dalam rangka mencapai tujuan bersama. Sebab tujuan dari masing-masing bagian tidak boleh saling bertentangan dengan tujuan bersama, tapi harus menopang tujuan yang lebih tinggi tingkatannya.
2.       Asas Hirarki, dimana tujuan bersama yang cukup besar perlu adanya pembagian tugas yang lebih terperinci berupa tugas-tugas antara atau bagian yang lebih kecil yang menopang tugas yang lebih tinggi tingkatannya.
3.      Asas Batas Kendali (Span of  Control), dimana semakin banyak bawahan yang harus dikendalikan, diawasi dan dikoordinasi, makin banyak yang tidak dapat dikendalikan,  karena  makin  banyak  yang  berada  diluar batas pengendaliannya.
4.       Asas Kesatuan Komando, yaitu adanya seorang atasan saja yang membawahi beberapa  orang bawahan, diharapkan akan terhindar dari tumpang tindih tugas yang harus dilaksanakan.
D.    Prinsip Dasar Organisasi
1.      Perumusan Tujuan Dengan Jelas
Tujuan adalah kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani yang diusahakan untuk dicapai dengan kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang telah ditentukan tentunya akan memudahkan untuk dijadikan pedoman dalam menetapkan haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi, pembentukan struktur organisasi, dan penentuan macam pekerjaan yang akan dilakukan.
Tentang pentingnya perumusan tujuan ini di dalam buku Guiding Principles of Public Adminitration :
a.       Organisasi tanpa tujuan tak ada artinya dan hanya merupakan uang belaka.
b.      Organisasi didirikan untuk mencapai hasil-hasil tertentu.
c.       Dasar dari organisasi terletak pada maksud dan tujuan yang telah ditentukan.
d.      Maksud dan tujuan organisasi harus selalu ditinjau oleh kekuasaan yang lebih tinggi.
e.       Tujuan organisasi harus dimengerti dan dimengerti oleh para pegawai dan dicamkan sedalam-dalamnya dalam jiwa mereka.  (Drs. Sutarto)
Jadi yang dimaksud dengan perumusan tujuan yang jelas adalah tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
2.      Departemenisasi
Istilah departemenisasi merupakan terjemahan dari istilah :
a.       Departmentation :
Ø  George R.Terry
Ø  Harold Koontz & Cyril O’Donnell
b.      Departmentalization :
Ø  Victor A.Thompson
Ø  Dalton E.McFarland
c.       Divisionalization :
Ø  Louis A.Allen
Ø  Donald M.Bowman
Yang dimaksud dengan departemenisasi adalah aktivitas menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan kesamaan sifatnya atau pelaksanaannya.
3.      Pembagian Kerja
Pembagian kerja dapat dihubungkan dengan satuan organisasi dan dapat dapat pula dihubungkan dengan pejabat. Pembagian kerja dapat diartikan dua macam :
a.       Pembagian kerja adalah perincian serta pengelompokkan aktivitas-aktivitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu.
b.      Pembagian kerja adalah perincian serta pengelompokkan tugas-tugas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pejabat tertentu.
4.      Koordinasi
Dibawah ini ada beberapa pendapat tentang koordinasi dari beberapa ahli :
a.       James D.Mooney
b.      Pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya suatu tujuan bersama.
c.       Dalton E.McFarlandproses
Dimana pimpinan mengembangkan pola yang teratur dari usaha kelompok di antara bawahannya dan kepastian kesatuan tindakan dalam usaha mencapai tujuan bersama.
d.      Henry fayol
Mengkoordinasi berarti mengikat bersama, menyatukan, dan menselaraskan semua kegiatan dan usaha.
e.       George R.Terry
Koordinasi adalah sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha untuk menciptakan kepantasan kwantitas, waktu, dan pengarahan pelaksanaan yang menghasilkan keselarasan dan kestuan tindakan untuk tujuan yang ebih ditetapkan.
Dari berbagai intisari tentang kordinasi seperti tersebut diatas sebenarnya dapat dipakai satu istilah yaitu keselarasan. Atas dasar itulah kiranya koordinasi dapat diartikan “Di dalam organisasi harus ada keselarasan aktivitas antar satuan organsasi”. (Drs. Sutarto)
5.      Pelimpahan Wewenang
Asas atau prinsip organisasi yang kelima yaitu pelimpahan wewenang. Wewenang adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Pelimpahan sendiri berarti penyerahan. Jadi pelimpahan wewenang adalahpenyerahan sebagian hak untuk mengambiltindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan baik dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lain.
6.      Rentangan Kontrol
Istilah rentangan kontrol merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “Span of control” , “Span of authory”, “Span of Management”. Yang dimaksud dengan rentangan kontrol adalah jumlah terbanyak bawahan lngsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu.
Faktor yang mempengaruhi las sempitnya rentangan kontrol :
a.       Faktor Subyektif
-        Kepandaian                  
-        Pengalaman
-        Kesehatan
-        Umur
-        Kejujuran
-        Keahlian
-        Kecakapan
b.      Faktor Obyektif
-        Corak pekerjaan
-        Jarak antar para pejabat bawahan
-        Letak para pejabat bawahan
-        Jumlah tugas pejabat
-        Waktu penyelesaian pekerjaan
7.      Jenjang Organisasi
Istilah jenjang organisasi merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris “hierarchy”, “level of management”, “scalar principle”.
Yang dimaksud dengan jenjang organisasi adalah tingkat-tingka satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas sera wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam fungsi tertentu.
8.      Kesatuan Perintah
Istilah ini merupakan terjemahan dari kata “Unity of Command”, “One Master”, “Responsibility to one superior”.
Yang dimaksud degan kesatuian perintah adalah tiap-tiap pejabat yang dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang pejabat atasan tertentu.
Garis saluran perintah harus dengan jelas menunjukkan dari siapa menerima perintah dan kepada siapa ia akan bertangungjawab. Tidak adanya kesatuan perintah akan menimbulkan kebingungan, keraguan, dari para bawahan dan menimbukan tidak jelasnya sebuah tanggungjawab. Adanya prinsip kesatuan perintah tidak menghalangi adanya kepala yang ada dalam organisasi untuk saling berhubungan atau menggunakan bawahan dari kepala yang lain asal ditempuh dengan jalan yang benar.
9.      Flexibilitas
Struktur organisasi hendaknya mudah dirubah untuk disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan. Dalam pelaksanaannya hendaknya jangan dilupakan bahwa pada waktu melakukan perubahan jangan sampai menghambat kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.
10.  Berkelangsungan
Suatu organisasi harus dapat menyediakan berbagai sarana agar dapat melakukan aktivitas operasinya secara terus menerus.  Suatu organisasi yang dibentuk, oleh para pembentuknya tentu diharapkan dapat  berjalan terus makin lama makin maju dan makin berkembang.
11.  Keseimbangan
Prinsip kesebelas dari organisasi adalah keseimbangan. Yang dimaksud keseimbangan adalah satuan-satuan organisasi hendaknya ditempatkan pada struktur organisasi sesuatu dengan peranannya.
E.     Perubahan Dan Perkembangan Organisasi
1.      Perubahan
v  Tujuan perubahan organisasi :
1.        Meningkatkan kemampuan organisasi
2.        Meningkatkan peranan organisasi
3.        Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal
4.        Meningkatkan daya tahan organisasi
5.        Mengendalikan suasana kerja
v  Jenis perubahan
1.        Jangka pendek
-    Mikro : perubahan tingkat perorangan – sikap
-    Makro : perubahan akibat revolusi ; internet – merubah penyebaran informasi
-    Intermediate : perubahan nilai dan norma ; kelompok melakukan perubahan pola kerja
2.    Jangka panjang
-    Mikro : perubahan perorangan ; dari sikap menjadi kebiasaan
-   Makro : penemuan baru ; jangka panjang – perubahan sosio cultural ; meningkatkan pengetahuan, perubahann taraf kesejahteraan
-    Intermediate : perubahan nilai/norma – menjadi menetap
v  Faktor penyebab terjadinya perubahan dibedakan jadi dua, yaitu:
a.      Lingkungan intern, antara lain:
-        Perubahan kebijakan pimpinan
-        Perubahan tujuan
-        Perluasan wilayah operasi tujuan
-        Volume kegiatan bertambah banyak
-        Sikap & perilaku dari para anggota organinsasi
b.      Lingkungan Ekstern
-          Politik
-          Hukum
-          Kebudayaan
-          Teknologi
-          Sumber Daya Alam
-          Demografi
-          Sosiologi
v  Sikap organisasi dalam menghadapi terjadinya perubahan lingkungan intern/ ekstern, yaitu :
a.       Mengadakan perubahan struktur organisasi.
b.      Mengubah sikap & perilaku pegawai.
c.       Mengubah tata aliran kerja.
d.      Mengubah peralatan kerja.
e.       Mengubah prosedure kerja
f.       Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar personel.
v  Proses perubahan, yaitu:
a.       Mengadakan pengkajian.
b.      Mengadakan identifikasi.
c.       Menetapkan perubahan.
d.      Menentukan strategi.
e.       Melakukan evaluasi.
2.        Pengembangan
v  Ciri-ciri pengembangan organisasi, antara lain:
a.       (P.O) merupakan usaha yang dilakukan secara berencana.
b.      (P.O) mencerminkan suatu proses yang berlangsung terus-menerus.
c.       (P.O) berorientasi masalah organisasi yang harus dipecahkan.
d.      (P.O) merupakan usaha ke arah penyempurnaan organisasi.
e.       (P.O) merupakan tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi, dsb.
v  Metode pengembangan Organisasi :
a.       Jaringan manajerial.
b.      Latihan kepekaan.
c.       Pembentukan tim.
d.      Umpan balik Survai.
v  Metode Pengembangan Keterampilan & Sikap :
a.       Latihan ditempat kerja.
b.      Latihan instruksi kerja.
c.       Latihan diluar tempat kerja.
d.      Latihan ditempat tiruan. (gunadarma.ac.id)

F.     PERILAKU ORGANISASI
1.      Pengertian
Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan oleh pengaruh manusia dalam organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk mendeterminasi bagaimanakah perilaku manusia itu mempengaruhi usaha dalam pencapaian tujuan organisasi.
Ilmu perilaku organisasi ini dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada perilaku individu-individu yang bekerj dalam suatu organisasi tertentu. Penempatan kembali manusia sebagai salah satu unsur yang amat penting dalam organisasi orientasi dasar dari ilmu perilaku organisasi. Ini berarti bahwa birokrasi hendaknya senantiasa sadar bahwa di antara tiga dimensi pokok dalam organisasi tidaklah bisa memberikan penekanan terhadap dimensi yang lain sehingga menelntarkan manusia.
Perkembangan ilmu perilaku manusia dalam organisasi ini menurut sejarahnya telah dimulai sejak awal perkembangan gerakan manajemen ilmiah bahkan jauh sebelum itu pundapat dikenali sebagai awal langkah perkembangan ilmu ini.
(Miftah Thoha-perilaku organisasi)






























DAFTAR PUSTAKA

1.      Sutarto, Drs .,Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta(UGM), UGMpress,1989.
2.      id.shvoong.com
3.      carapedia.com
5.      phunnypelupa.blogspot.com
6.      . s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/minggu3/google.com
9.      Gunadarma.ac.id
10.  Thoha,Miftah ., Perilaku Organisasi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2010.