28 Mei, 2016

My Name Rin: RISET OPERASI DAN PERANNYA DALAM PENGAMBILAN KEPUT...

My Name Rin: RISET OPERASI DAN PERANNYA DALAM PENGAMBILAN KEPUT...: TUGAS MAKALAH RISET OPERASI DAN PERANNYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Diajukan untuk Memenuhi Tugas UAS Riset Operasi ...

RISET OPERASI DAN PERANNYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

TUGAS MAKALAH
RISET OPERASI DAN PERANNYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas UAS Riset Operasi



Oleh :
Rininda Dhaneswara
1534023021



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2015/2016




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Istilah Riset Operasional (Operation Reseach) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasional adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasional-operasional militer selama Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939, pemimpin militer Inggris memanggil sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin dan mengkoordinasi mereka ke dalam suatu kelompok yang diserahi tugas mencari cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu sistem peringatan dini menghadapi serangan udara. Kelompok ahli Inggris ini dan kelompok-kelompok lain berikutnya melakukan penelitian (research) pada operasional-operasional (operations) militer.
Riset operasi dimulai sejak revolusi industry dilakukan. Dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Disisi lain, organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta siap untuk berubah-ubah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah menghasilkan dunia komputerisasi.
Ada dua faktor lainnya yang turut berkontribusi dalam pengembangan riset operasional. Pertama adalah kemajuan mendasar yang dibuat di awal dalam pengembangan teknik yang ada terhadap riset operasional. Setelah perang, banyak ilmuwan yang berpartisipasi dalam tim riset operasional atau yang mendengarkan keberhasilan tim termotivasi untuk melanjutkan penelitian relevan terhadap suatu bidang, yang menunjukkan pengembangan penting dari sudut seni yang dihasilkan. Salah satu contoh paling penting adalah ditemukannya metode simpleks untuk menyelesaikan permasalahan pemrograman linear oleh George Dantzig tahun 1947. Banyak teknik riset operasional, seperti pemrograman linear, pemrograman dinamis, teori antrian dan teori inventori telah dikembangkan dengan baik di akhir tahuan 1950-an.
Faktor kedua adalah perkembangan teknologi komputer. Perhitungan kompleks sering harus dilakukan untuk permasalahan kompleks. Jika dilakukan dengan tangan (secara manual) sering menjadi masalah dan bahkan sering tidak mungkin dilakukan. Pengembangan komputer digital elektronik dengan kemampuan melakukan perhitungan aritmetik tinggi telah memberikan penyelesian yang ribuan atau jutaan kali lebih cepat daripada yang bisa manusia lakukan dengan tangan.
Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan Amerika Serikat melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai hasilnya, tim riset operasional semakin banyak yang disebut dengan “peneliti operasional militer” yang mengaplikasikan pendekatan riset operasional pada permasalahan pertahanan nasional. Beberapa teknik yang mereka kembangkan memasukkan ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik.
Setelah perang, keberhasilan kelompok-kelompok penelitian operasional-operasional dibidang militer menarik perhatian para industriawan dalam dunia usaha yang berkembang semakin kompleks. Perkembangan dunia usaha ini sangat terlihat dengan jelas setelah revolusi industri. Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki digunakan untuk berbagai kegiatan atau aktivitas, organisasi industri semakin besar, dan semua itu sering menggunakan sumber daya yang terbatas. Keterbatasan sumber daya menyebabkan kepentingan masing-masing aktivitas atau bagian saling bentrok.
Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri secara bertahap mengaplikasi penggunaan riset operasional. Sejak tahun 1951, riset operasional diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di Inggris dan juga di Amerika Serikat. Sejak itu riset operasional memberikan dampak besar pada organisasi manajemen. Baik jumlah maupun variasi aplikasinya bertumbuh sangat cepat.
Perkembangan disiplin operation research diawaili dari keberhasilan-keberhasilan penelitian dari kelompok kelompok studi militer yang kemudian telah menarik kalangan Industriawan untuk membantu memberikan berbagai solusi terhadap masalah-masalah manajerial yang rumit. Dalam perkembangannya sekarang ini, Operation Reseach (OR) banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas atau efisiensi. Operation Reseach sering dinamakan sebagai Management Science.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana tahapan dalam riset operasi ?
2.      Bagaimana aplikasi dalam riset operasi ?
3.      Apa saja model-model yang biasa digunakan dalam  riset operasi ?
4.      Bagaimana teknik-teknik pemecahan masalah dalam riset operasi ?
5.      Bagaimana peran riset operasi dalam pengambilan keputusan ?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Sebagai pemenuhan tugas untuk UAS Mata Kuliah Riset Operasi
2.      Sebagai bahan referensi untuk Materi Riset Operasi Program Studi Managemen



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sejarah Riset Operasi
Pada prinsipnya suatu organisasi merupakan wadah sebagai tempat untuk bekerja sama di bawah pimpinan (manager) organisasi tersebut dalam rangka mencapai tujuan (objectives) organisasi (perusahaan). Adalah tugas pimpinan (manager) untuk memanage input secara efisien dan efektif untuk mencapai output terbaik (the best output). Output bisa berupa produksi barang/jasa yang harus dijual untuk memperoleh keuntungan atau laba (profit). Bagi suatu perusahaan, produksi bukan merupakan tujuan akhir, mungkin tujuan akhir yang akan dicapai suatu perusahaan adalah jumlah penjualan yang sebanyak – banyaknya (maximum revenue) / jumlah keuntungan sebesar – besarnya (maximum profit).
Menurut Tjuju Tarliah Dimyati dan Ahmad Dimyati (2009:1-2) menyatakan, sejak revolusi industri, dunia usaha tampaknya telah diwarnai pertumbuhan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup mencolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasi-organisasi tersebut. Perkembangan spesialisasi ini, bagaimanapun juga telah menciptakan masalah-masalah baru yang sekarang masih terjadi diberbagai organisasi. Salah satu masalah kecendrungan unit-unit suatu organisasi tumbuh secara relatif menjadi “kerajaan” yang otonomi dengan tujuan-tujuan dan sistem-sistem nilai sendiri, oleh sebab itu kehilangan pandangan bagaimana kegiatan-kegiatan dan tujuan-tujuan mereka disatukan pada keseluruhan organisasi. Di samping itu, kompleksitas dan spesialisasi dalam suatu organisasi menimbulkan kesulitan yang semakin besar untuk mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan organisasi yang bermacam-macam dengan cara yang paling efektif sebagai organisasi keseluruhan. Masalah-masalah ini dan kebutuhan untuk menemukan cara yang lebih baik dalam memecahkannya, telah menimbulkan kebutuhan akan teknik-teknik riset operasi.
Senada dalam Siang (2011: 1-2) menyatakan, bahwa masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali muncul di inggris selama perang dunia II. Inggris mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam pemakaian radar selama perang. Mereka menamakan pendekatan itu sebagai Operation Research karena mereka menggunakan ilmuwan (scientist) untuk meneliti (Research) masalah-masalah operasional selama perang. Ternyata pendekatan sangat berhasil dalam pemecahan masalah operasi konvoi, operasi kapal selam, strategi pengeboman dan operasi pertambangan. Aplikasi ini menyebabkan riset operasi didefinisikan sebagai : ”seni memenangkan perang tanpa berperang” (Whitehouse, 1976).
Setelah perang usai, para praktisi riset operasi kemudian berkonsentrasi untuk memformalkan ilmu/pendekatan yang mereka kembangkan selama perang dan mencari aplikasinya dalam sektor industri.             Beberapa pendekatan sudah dimulai dalam bidang industri oleh Frederick W. Taylor, yang menimbulkan ilmu tersendiri dalam bidang teknik industri, kebanyakan bisnis adalah bisnis-bisnis mikro yang dikelola oleh satu orang saja. Akan tetapi dengan otomatisasi maka manajemen dan spesialisasi dapat dikembangkan. Otomatisasi tersebut menyebabkkan timbulnya permasalahan baru dalam manajemen. Akibatnya, munculnya ilmu-ilmu disiplin baru seperti reiset pasar, manajemen keuangan, dll.  Masing-masing ilmu tersebut menyelesaikan permasalahan tanpa memperhatikan organisasi secara keseluruhan.
Seorang manajer harus menentukan penyelesaian secara keseluruhan, bukan pada bagian masing-masing.  Penyelesaian bagian masing-masing mudah dicari tetapi optimum secara keseluruhan sulit ditemukan. Riset Operasi membantu manajer dalam menyelesaikan masalah yang terkait interaksi seluruh obyek terhadap solusi terbaik pada seluruh item. Riset operasi berhubungan dengan prinsip optimisasi, yaitu bagaimana cara menggunakan sumber daya (waktu, biaya, tenaga, dll) untuk mengoptimalkan hasil.  Mengoptimalkan hasil bisa berarti memaksimukan (menguntungkan/ hasil yang didapatkan) atau meminimumkan (merugikan/ hasil yang dikeluarkan).
Beberapa masalah dalam industri saat ini  terus berkembang, sehingga penggunaan komputer dalam RO continuous mengalami upgrading terutama dalam menghadapi International rivalry dan productivity problem. Tanpa bantuan komputer terutama dalam software khusus untuk RO sangat impossible untuk finishing problem yang cukup besar dan complicated. Program aplikasi software yang support menganalisa dan biasa digunakan antara lain adalah QM, QSB+, Tora, Mathematicha, LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer), POM For Windows dan sebagainya.
B.     Pengertian Riset Operasi
Riset Operasi berasal dari Inggris yang merupakan suatu hasil studi operasi-operasi militer selama Perang Dunia II. Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil, Bowdsey, Inggris. Kata operasi dapat disefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesa. Sementara riset dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesa.
Secara harfiah kata operation dapat didefenisikan sebagai tindakan-tindakan yang diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesis. Sementara kata riset (research) adalah suata proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesis tadi.  Kenyataannya, sangat sulit untuk mendefenisikan Operation Research, terutama karena batas-batasnya tidak jelas. Operation Reseach memiliki bermacam-macam penjelasan, berikut ini beberapa kutipan defenisi operation research yang dikemukan oleh para ahli operation research dalam berbagai literature.
Menurut Operation Research Society Of Great Britain, Riset Operasi merupakan penerapan metode-metode ilmiah dalam masalah yang komplek dan suatu pengolahan sistem managen yang besar, baik menyangkut manusia, mesin, bahan dan uang dalam indutri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan. Pendekatan ini menggabungkan dan menerapkan metode ilmiah yang sangat komplek dalam suatu pengolahan mangemen dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada dan digunakan secara efisien dan efektif untuk membantu pengambilan keputusan dalam kebijakan perusahaan.
Morse dan Kimball mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific method) yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas karena tidak tercermin perbedaan antara riset operasi dengan displin ilmu yang lain.
Definisi lain menurut Operation Research Society Of America, Riset Operasi berkaitan dengan pengambilan keputusan secara ilmiah dan bagaimana membuat suatu model yang baik dalam merancang dan menjalankan sistem yang melalui alokasi sumber daya yang terbatas. Inti dari beberapa kesimpulan di atas adalah bagaimana proses pengambolan keputusan yang optimal dnegan menggunakan alat analisis yang ada dan adanya keterbatasan sumber daya.
Riset operasi merupakan suatu metode ilmiah yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat menyajikan hubungan-hubungan fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk keperluan pengambilan keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah baru untuk analisis kuantitatif.
Riset operasi tidak hanya merupakan pengambilan keputusan model untuk memecahkan masalah, tetapi juga memberikan sumbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajer pada tingkat bawah, menengah, dan atas. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, riset operasi dapat dimanfaatkan untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
C.    Tahapan Riset Operasi
Setelah mengetahui pengertian operation research dan jenisnya, selanjutnya perlu dilihat apa nan menjadi dasar dari berkembangnya riset operasi. Beberapa sumber mencatat setidaknya terdapat dua hal nan sangat berpengaruh dalam perkembangan riset operasi. Kedua faktor tersebut ialah perekembangan dasar awal dari teknik riset operasi. Faktor nan kedua ialah majunya teknologi informasi nan membawa banyak sekali perubahan.  Kedua hal tersebut memang berpengaruh terhadap berkembangnya riset operasi. Meskipun terus berkembang, dalam riset operasi terdapat lima tahapan dasar jika ingin melakukan studi pada bidang ini. Kelima tahapan dasar tersebut ialah  :
1.      Identifikasi Permasalahan
Dalam Identifikasi masalah , ada cara menentukan rumusan nan jelas dari permasalahan nan dihadapi. Dalam termin ini dikumpulkan berbagai data nan berupa hambatan-hambatan nan berpengaruh pada fungsi model nan dipeahami. Kriteria mengambil keputusan didapatkan dari identifikasi perubah nan bisa dikontrol maupun tak bisa dikontrol.
2.      Pembangunan model        
Dalam termin penyusunan model terdapat hal-hal terkait : sinkron tidaknya atau cocok tidaknya model dengan segala permasalahannya. Termin ini juga menguraikan faktor-faktor nan berhubungan dengan model dan merumuskannya ke dalam model simbol matematika. Selain itu tahapan ini juga membahas penetapan fungsi dan kendala dengan nilai ukuran nan tak samar.
3.      Penyelesaian model
Dalam termin penyusunan model terdapat hal-hal terkait : sinkron tidaknya atau cocok tidaknya model dengan segala permasalahannya. Termin ini juga menguraikan faktor-faktor nan berhubungan dengan model dan merumuskannya ke dalam model simbol matematika. Selain itu tahapan ini juga membahas penetapan fungsi dan kendala dengan nilai ukuran nan tak samar.
4.      Validasi model
Hasil analisis pada termin sebelumnya ditinjau kembali buat disahkan pada termin ini. Proses validasi ini meliputi evaluasi dalam kecocokan situasi orisinil dengan model tersebut. Dalam termin ini pun dilakukan validasi terhadap opini, teori atauoun asumsi- nan membuat model tersebut terbentuk.
5.      Implementasi hasil akhir
Dalam termin ini didapatkan hasil-hasil nan diperoleh berupa analisis nan bisa dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Hasil nan diperolah akan majemuk dan dapat jadi alternatif nan diajukan kepada pengambil keputusan buat segera merumuskannya.
Tahapan-tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Identifikasi permsalahan merupakan upaya untuk merumuskan atau menganalisis persoalan sehingga jelas tujuan apa yang akan dicapai (objectives)
2.      Pembangunan model merupakan upaya dalam pembentukan model matematika untuk mencerminkan persoalan yang akan dipecahkan. Biasanya model dinyatakan dalam bentuk persamaan yang menggambarkan hubungan antara input dan output serta tujuan yang akan dicapai dalam bentuk fungsi objektif (objective function).
3.      Mencari pemecahan dari model yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya, misalnya dengan menggunakan metode simpleks.
4.      Menguji model dan hasil pemecahan dari penggunaan model. Sering juga disebut melakukan validasi.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pertama terdiri dari penentuan tujuan optimasi, identifikasi alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi kegiatan atau aktifitas untuk mencapai tujuan. Merumuskan atau mendefinisikan persoalan yang akan dipecahkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai berdasarkan keadaan objektif. Biasanya harus memperhatikan tiga hal yaitu : Pertama, uraian yang tepat mengenai tujuan yang akan dicapai, kedua, identifikasi daripada adanya alternatif dalam keputusan yang menyangkut suatu sistem, ketiga, mengenali adanya pembatasan-pembatasan (limitation, restriction dan juga persyaratan-persyaratan yang diperlukan sistem yang bersangkutan dengan pemecahan persoalan).
Tahapan ini akan dilakukan secara bersama-sama antara analis RO dengan pengguna atau pengambil keputusan. Jika identifikasi permasalahan sudah jelas dan lengkap, model keputusan dapat dibangun.
Salah satu alasan pembentukan model dalam riset operasi adalah untuk menemukan variabel-variabel apa yang penting dan menonjol yang berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel-variabel itu. Teknik-teknik kuantitatif seperti statistik dan simulasi bisa digunakan. Model dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, misalnya menurut jenisnya, dimensinya, fungsinya, tujuannya, subyeknya, atau derajatnya. Kriteria yang paling biasa adalah jenis model yang meliputi iconoc (physical), analogue (diagramatic) dan symbolic (mathematical).
Model yang paling tepat harus digunakan, karena kesalahan pembentukan model akan mengakibatkan kesalahan pencapaian solusi optimum. Pemilihan model juga akan didasarkan pada waktu dan biaya yang tersedia. Tahapan penyelesaian model dilakukan dengan memilih salah satu teknik yang tersedia di RO. Penyelesaian dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak komputer karena cukup tersedia perangkat lunak dengan berbagai kemampuan di pasaran. Untuk model yang sederhana tentunya dengan mudah dapat diselesaikan secara manual dengan atau tanpa bantuan kalkulator.
Model dinyatakan valid jika dapat memberikan prediksi yang masuk akal akan kinerja sistem. Metode umum yang digunakan untuk memeriksa validitas model adalah membandingkan solusi yang diperoleh dengan data lalu yang tersedia dari sistem nyata. Model dikatakan valid jika pada kondisi input yang sama dengan sistem nyata menghasilkan kinerja sistem yang sama dengan sistem nyata.  Dengan kata lain bahwa model sah (valid) apabila dapat memberikan prediksi yang dapat dipercaya dari hasil proses suatu sistem, disamping diakui adanya ketidaktepatan dari model tersebut untuk mewakili keadaan yang sebenarnya terjadi (real world).
Tahap terakhir merupakan implementasi. Tahapan ini mencakup penerjemahan solusi optimal yang diperoleh pada tahap penyelesaian model ke dalam instruksi operasional yang dapat dimengerti oleh individu yang menjalankan system.
D.    Aplikasi Riset Operasi
Aplikasi riset operasional tentunya dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Dalam permasalahan yang kompleks pengambilan keputusan tidak lagi ditunjang hanya oleh intuisi pimpinan (management) melainkan didukung oleh hasil analisis dari kumpulan data yang ada. Pembuatan keputusan merupakan bagian kunci kegiatan eksekutif, manajer, karyawan, setiap manusia dalam kehidupannya. Dalam permasalahan dari berbagai bidang yang telah dianalisis oleh perkembangan riset operasi dewasa ini, banyak sektor-sektor aplikasi yang mengalami kemajuan yang pesat didukung teknologi dalam sumber informasi menurut Siang (2009:3) antara lain:
1.      Keuangan
Analisis cash flow, investasi, Aturan pembelian bahan dengan harga bervariasi, penentuan kuantitas dan waktu pembelian, strategi ekplorasi dan eksploitasi bahan mentah, kebijakan pergantian barang.
2.      Distribusi
Lokasi dan ukuran gedung, pusat distribusi, mikro distribusi, kebijakan distribusi, logistik  dan sistem distribusi.
3.      Perencanaan
Jumlah, ukuran, lokasi, dll. Beserta dengan interaksi didalamnya.
4.      Industri
Perencanaan industri, stabilisasi produksi karyawan, training, dll.
5.      Manajemen Konstruksi
Kebijakan maintenance, jumlah karyawan maintenance, pengaturan proyek, alokasi sumber karya.
6.      Marketing
Pemilihan produk, timing, perlakuan terhadap kompetitor, penentuan jumlah salesman, strategi periklanan.
7.      Personel
Pemilihan personil, gabungan, antara umur dan keterampilan, kebijakan penerimaan karyawan, pembagian karyawan.
Aplikasi riset operasi memiliki dampak yang kuat dalam studi masalah sosial dan pekerjaan umum. Orang lebih sadar tentang bagaimana riset operasi dapat membantu aktivitas pengambilan keputusan sehari-hari. Aplikasi dalam kesehatan masyarakat, perencanaan kota, dan sistem pendidikan kini sudah ditemukan.
Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif keputusan yang tersedia. Salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis alternatif keputusan adalah Riset Operasional. Riset Operasional merupakan metode pengoptimalan proses pengambilan keputusan yang dibatasi ketersediaan sumber daya. Penggunaan riset operasional sangat luas, pendekatannya menggunakan metode ilmiah. Proses pengoptimalan mulai dengan pengamatan yang mendalam dan formulasi masalah lalu diikuti dengan pembentukan model ilmiah (khususnya model matematik) yang menggambarkan inti sistem nyata. Model yang dibentuk harus mencukupi sebagai representasi tepat sifat-sifat penting situasi, sehingga kesimpulan yang ditarik dari model valid untuk permasalahan nyata. Kontribusi riset operasional berasal dari :
1.      Penstrukturan situasi dunia nyata ke model matematik, menggambarkan elemen penting sehingga penyelesaian yang relevan ke tujuan pengambil keputusan diperoleh, termasuk mencari permasalahan dalam konteks keseluruhan sistem.
2.      Mengeksplor struktur setiap penyelesaian dan mengembangkan prosedur sistematis untuk mendapatkannya.
3.      Mengembangkan suatu penyelesaian, termasuk teori matematik jika perlu, yang menghasilkan nilai optimal ukuran sistem yang diinginkan (atau mungkin membandingkan alternatif tindakan dengan mengevaluasi ukuran yang diinginkan).
Dilihat dari data yang digunakan untuk memfasilitasi, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi keputusan pasti, berisiko dan tidak pasti. Keputusan pasti didukung oleh data-data pasti. Diantara keputusan pasti dan tidak pasti ada keputusan beresiko. Pengambilan keputusan berisiko didukung oleh data yang tidak pasti, tetapi ketidakpastian itu dapat dinyatakan dalam bentuk peluang.
Optimasi adalah proses pencarian solusi yang terbaik; tidak selalu keuntungan paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan adalah memaksimumkan keuntungan; atau tidak selalu biaya paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah meminimumkan biaya. Tiga elemen permasalahan optimasi yang harus diidentifikasi, yaitu tujuan, alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi. Tujuan bisa berbentuk maksimisasi atau minimisasi. Bentuk maksimisasi digunakan jika tujuan pengoptimalan berhubungan dengan keuntungan, penerimaan dan sejenisnya. Sedangkan bentuk minimisasi akan dipilih jika tujuan pengoptimalan berhubungan dengan biaya, waktu, jarak dan sejenisnya.
E.     Model Riset Operasi
Model merupakan abstraksi atau penyederhanaan realistis sistem yang kompleks dimana hanya komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis diikutsertakan. Hal ini akan menunjukkan hubungan-hubungan dari aksi dan reaksi dalam pengertian sebab akibat. Karena sebuah model adalah suatu abstraksi realitas, maka ia akan tampak kurang kompleks jika dibandingkan dengan realitas itu sendiri. Model itu, agar menjadi lengkap, perlu mencerminkan semua realitas yang akan diteliti. Salah satu pembentukan model adalah untuk menemukan variabel apasaja yang penting dan menonjol. Penemuan-penemuan variabel yang penting ini berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel.
Salah  satu  alasan  pembentukan  model  adalah  untuk  menemukan variabel-variabel yang penting atau menonjol. Penemuan variabel-variabel yang penting ini berkaitan erat dengan penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel-variabel itu. Teknik-teknik kuantitatif seperti statistik dan simulasi digunakan untuk menyelidiki hubungan yang ada diantara banyak variabel dalam suatu model.
Dalam Riset Operasi ini, dikenal beberapa bentuk model yang menggambarkan karakteristik dan bentuk sistem suatu permasalahan. Macam- macam model tersebut adalah:
1.      Iconic (Physical) Model
Mathematic (Symbolic) Model Merupakan penyajian tiruan fisik seperti tampak aslinya dengan skala yang lebih kecil. Model ikonik ini mudah untuk diamati, dibentuk, dan dijelaskan tetapi sulit untuk dimanipulasi dan tidak berguna untuk tujuan peramalan. Biasanya model ini menunjukkan peristiwa statistik. Model ini tidak mengikutsertakan segi-segi sistem nyata yang tidak relevan untuk analisa. Masih dimungkinkan membangun model ikonik sampai tiga dimensi, tetapi untuk persoalan dengan dimensi lebih tinggi adalah di luar jangkauan model ini, sebagai gantinya digunakan model matematik. Suatu model yang digunakan atau mengandung karakteristik dan property nyata dari suatu system yang dimodelkan. Salah satu contoh bentuk ikonik adalah pilot plan dari suatu pabrik
2.      Analogue Model
Suatu model yang menyajikan suatu analogi dari keadaan nyata. Tidak seperti model ikonik, model analog tidak harus sama dengan system yang disajikan. Salah satu contoh model adalog adalah histogram dimana panjang batang yang berbeda digunakan untuk menyajikan frekuensi relative dari beberapa macam kejadian.
3.      Mathematic (Symbolic) Model
Bentuk model yang paling abstrak dan biasa digunakan daam bidang riset operasional dan pada kenyataannya, riset operasional biasanya disinonimkan dengan suatu formulasi dan menggunakan suatu bentuk khusus dari model simbolik yang dsebut dengan model matematis. Model simboik menggunakan huruf, angka, dan symbol yang lain untuk menyajikan karakteristik dan property dari suatu system yang dimodelkan.
F.     Teknik-teknik Pemecahan Masalah dalam Riset Operasi
1.      Linier Programing
Pengertian Linear programming (program linier) adalah salah satu teknik penyelesaian dari riset operasi dalam hal tersebut adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau juga meminimumkan) namun tetapi hanya terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah untuk menjadi fungsi linier. Demikian juga pada kendala-kendala yang ada dapat berbentuk linier.
Secara khusus:
Persoalan dalam program linier merupakan suatu persoalan untuk dapat menentukan besar dari masing-masing nilai variable (variable pengambilan suatu keputusan) sedemikian rupa sehingga nilai tersebut berfungsi tujuan atau objektif (objective function) yang linier menjadi optimum (maksimum atau juga minimum) dengan memperhatikan adanya pembatasan-pembatasan (kendala-kendala) yang ada yakni pembatasan ini harus dinyatakan dengan adanya ketidaksamaan yang linier (linear inequalities).
2.      Metode Dualitas
Secara sitematis, dualitas merupakan alat bantu masalah Linier Programing, yang secara langsung didefinisikandari persoalan aslinya (LP Primal)
3.      Metode Transportasi
Metode transportasi adalah suatu metode yang digunakan untuk dapat mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan suatu produk, ke tempat-tempat atau daerah yang membutuhkan, dengan secara optimal.
4.      Teori Jaringan Kerja
Teori jaringan kerja merupakan gabungan dari 2 tekhnik analisi, yakni Critical Path Method (CPM) serta Project Evaluation and Review Technique (PERT) yang digunakan ialah untuk  perencanaan, penjadwalan, pengawasan, serta pengambilan suatu keputusan terhadap proyek yang sedang berjalan.


5.      Metode Simpleks
Metode simpleks merupakan suatu metode yang dengan secara matematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang feasibel (basic feasible solution) ke dalam pemecahan dasar feasibel lainnya serta dilakukan secara berulang-ulang (iteratif) sehingga pada akhirnya diperoleh pemecahan dasar yang optimum.
Metode grafikt tersebut tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang mempunyai variabel keputusan yang cukup besar/ lebih dari 2 , maka untuk menyelesaikannya digunakan Metode Simplex.
G.    Peran Riset Operasi dalam Pengambilan Keputusan
Riset operasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik ( optinum) dari sebuah masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya yang terbatas. Istilah riset operasi sering kali diasosiasikan secara ekslusif dengan penggunaan teknik – teknik matematis untuk membuat model dan menganalisa masalah keputusan. Walaupun matematika dan model matematis merupakan inti dari riset operasi, pemecahan masalah tidaklah hanya sekedar pengembangan dan pemecahan model – model matematis. Secara spesifik, masalah keputusan biasanya mencakup factor – factor pentng yang berwujud dan tidak dapat diterjemahkan secara langsung dalam bentuk model matematis.
Sebuah ilustrasi yang baik dari kasus diatas adalah salah satu versi dari masalah elevator yang dikenal luas. Sebagi tanggapan terhadap keluhan para penghuni tentang lambatnya elevator disebuah bangunan perkantoran yang besar, sebauh pemecahan yang didasari oleh analisis teori jalur atrian ditemukan tidak memuaskan. Setelah mempelajari sistem tesebut lebih disebabkan oleh kebosanan karena pada kenyataan, waktu menunggu sangat singkat.
Sebuah pemecahan diajukan dimana sebuah cermin panjang dipasang ditempat masuk elevator. Keluhan menghilang karena para pengguna elevator asik memandangi diri mereka sendiridan orang lain sambil menunggu elevator. Ilustrasi elevator ini menggarisbawahi pentingnya memandang aspek matematis dari riset operasi dalam konteks yang lebih luas dari sebuah model matematis. sebagai sebuah teknik pemecahan masalah, riset operasi harus  dipandang sebagai ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak dalam penyediaan teknik – teknik matematis dan algoritma untuk memecahkan masalah keputusan yang tepat. Riset operasi adalah sebuah seni karena keberhasilan dalam semua tahap yang mendahului dan melanjuti pemecahan dari sebuah model matematis sebagian besar bergantung pada kreativitas dan kemampuan pribadi dari mereka yang menganalisis pengambilan keputusan.
Meskipun tujuan utama riset operasional ini adalah mendaptkan solusi optimal. Namun, dalam praktek manajerial lebih dipentingkan solusi yang memuaskan (satisficing). Keputusan dalam bisnis masih lebih banyak ditentukan oleh perilaku sang pengambil keputusan. Meskipun demikian, analisis kuantitatif dan sistematik tetap dibutuhkan sebagai dasar argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Oleh sebab itulah kita memerlukan riset operasional sebagai salah satu tools untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan di dalam perusahaan.
Sebagai suatu teknik pengambilan keputusan masalah, penelitian operasional harus dipandang sebagai suatu ilmu dan seni. Aspek ilmu terletak pada penggunaan teknik-teknik dan algoritma-algoritma matematik untuk memecahkan persoalan yang dihadapi; sedangkan aspek seninya terletak dalam kreativitas dan kemampuan operator dalam menganalisis sistem untuk pengambilan keputusan (the art of balancing).



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Riset operasi merupakan suatu metode ilmiah yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat menyajikan hubungan-hubungan fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk keperluan pengambilan keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah baru untuk analisis kuantitatif. Tahapan utama dalam studi Riset Operasional adalah: identifikasi permasalahan, pembangunan model, penyelesaian model, validasi model, dan implementasi hasil akhir. Dalam permasalahan yang kompleks pengambilan keputusan tidak lagi ditunjang hanya oleh intuisi pimpinan (management) melainkan didukung oleh hasil analisis dari kumpulan data yang ada. Aplikasi riset operasional sangat dibutuhkan oleh manajer agar keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik untuk perusahaan sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
B.     Saran
Diharapkan terdapat para manajer yang lebih berpengetahuan mengenai dunia analisis khususnya dibidang Riset Operasional. Para professional baru harus mampu membangun cara yang sistematis mengenai sebuah Riset Operasional.



Sumber :