18 Oktober, 2015

Perencanaan Bisnis

PERENCANAAN BISNIS




Oleh :
Rininda Dhaneswara, A.Md.




PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2015/2016
A.    Pengertian Perencanaan Bisnis
Planning atau perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan. Pertama-tama harus memusatkan apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melakukan hal tersebut, ia harus meramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari aspek ekonomi, sosial maupun lingkungan politik tempat organisasi berorganisasi serta dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana tersebut. Perencanaan juga mencakup fungsi budgeting, sebab budget merupakan rencana pengeluaran sejumlah uang untuk melakukan suatu tujuan.
Rencana bisnis (Hisrich, 2000) adalah sebuah dokumen tertulis yang disiapkan oleh entrepreneur yang menjelaskan semua elemen eksternal dan internal yang relevan yang terdapat dalam pendirian sebuah perusahaan baru. Didalamnya terdapat rencana fungsional seperti pemasaran, keuangan, manufaktur, dan sumber daya manusia. Rencana bisnis juga mengalamatkan keputusan jangka panjang dan pendek. Rencana bisnis ditulis oleh seorang entrepreneur dan dalam pembuatannya dapat berkonsultasi dengan pengacara, akuntan, konsultan, dan teknisi. Rencana bisnis dapat dibaca oleh karyawan, investor, bank, supplier, konsumen, dan penasihat. Karena masing-masing membaca rencana bisnis dengan tujuan yang berbeda, entrepreneur harus dapat mengalamatkan semua keinginan mereka.
Cakupan dari rencana bisnis bergantung dari pasar, pesaing, pertumbuhan, dan juga barang atau jasa yang dijual. Rencana bisnis sangat penting bagi kebanyakan orang karena faktor-faktor berikut ini (Hisrich, 2000):
1.      Rencana bisnis menolong untuk menentukan kelangsungan hidup dari perusahaan pada pasar tertentu.
2.      Menyediakan panduan bagi entrepreneur dalam mengorganisasikan aktifitas perencanaan
3.      Alat yang penting untuk mendapatkan pendanaan.
Ciri-ciri perencanaan bisnis yang menarik investor antara lain bussines plan diatur secara tepat, ringkasan bertanggung jawab, daftar isi, bab-bab dalam urutan yang tepat. Tidak terlalu panjang dan terlalu pendek. Memberikan pemahaman mengenai apa yang diharapkan. Menjelaskan keuntungan secara kulitatif dan kuantitatif. Menyajikan bukti kuat akan kemampuan pasar barang dan jasa tersebut. Membenarkan dari segi keuangan. Menjelaskan tingkat pengembangan produk yang telah dicapai, proses produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk proses tersebut. Menggambarkan tim manajer yang berpengalaman. Proyeksi keuangan dapat dipercaya, Menunjukkan bagaimana investor nmendapatkan kas dalam 3-8 tahun. Disajikan kepada pemberi dana yang mungkin berharga sebagaimana dana perusahaan merosot. Dijelaskan dengan mudah dan singkat dalam irama presentasi yang baik.
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha. Isi dari business plan sering merupakan perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran, permodalan, manufacturing dan sumber daya manusia. Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis kelayakan usaha, hal ini dikarenakan aspek utama dalam melakukan usaha pertama kali faktor kelayakan perlu diperhatikan dan merupakan hal yang cukup penting. Perencanaan usaha diperlukan dalam kegiatan bisnis yang akan dilakukan maupun yang sedang berjalan agar tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan usaha merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Perencanaan usaha juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga. Ada lingkup yang perlu dijelaskan, untuk menuju perencanaan usaha yang optimal.
B.     Aspek dalam Perencanaan Bisnis
Menemukan ide bisnis merupakan anugerah yang tidak terhingga, karena dalam kenyataannya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, Anda tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata. Mungkin banyak yang membuat rencana macam-macam tapi rencana cuma sebatas rencana, sehingga realisasinya memang nol besar. Apabila hal ini yang terjadi tentu anggapan di atas menjadi benar. Padahal dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana departemen atau divisi. Selain itu juga untuk memutuskan rute yang diperlukan organisasi dalam mencapai tujuannya sekaligus menentukan standar untuk menentukan kinerja bisnis. Yang tidak kalah penting adalah untuk memperoleh dukungan dari konsumen, investor bahkan pihak-pihak lainnya.
Dalam perspektif Philip Kotler, setidaknya ada beberapa prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis untuk merealisasikan bisnis. Yaitu : pembangkitan gagasan, penyaringan, pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi. Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis. Boleh saja ide yang diperoleh sangat brilliant dan luar biasa, tetapi tetap saja harus dikaji dalam berbagai hal, terutama aspek ekonomis, teknis, dan masa depannya.
1.      Aspek Ekonomi
Aspek ini mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit margin.Faktor ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk merealisasikan ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji sejauh mana tingkat keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan kemampuan memiliki modal untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar biasa, tetapi kalau dalam perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda harus paham betul, bagaimana Anda menghasilkan income, dan berapa biaya yang akan dikeluarkan.
2.      Aspek Teknis
Aspek ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis dengan baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa yang bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis yang baik, akan memberikan peluang yang lebih baik, sekaligus meminimalisasi kemungkinan kegagalan bisnis.
3.      Aspek Masa Depan Bisnis
Aspek ini akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis Anda. Jangan sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanen. Ini tentu nantinya akan menganggu aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan konsumen yang selalu akan lebih maju dan up to date. Apakah mampu bisnis yang kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini ? Inilah aspek penting yang harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam rencana bisnis.
C.    Pentingnya Perencanaan Bisnis dalam Memulai Usaha
Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif. Tak hanya itu saja, ide tersebut harus mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang dituangkan dalam rencana bisnis yang matang dan realistis. Rencana bisnis tersebut berisi tentang apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi sumber daya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah permasalahan-permasalahan dan peluang yang ada. Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika kita akan menjalankan suatu bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri ibarat sebuah peta dan kompas untuk menjalankan bisnis. Dengan sebuah perencanaan yang matang kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita, skala prioritas, dan menetapkan target. Dengan adanya rencana bisnis yang baik akan menjadikan peluang sukses bisnis kita semakin tinggi.
Bicara bisnis adalah bicara strategi, langkah awal dalam membangun sebuah usaha baik Besar atau kecilnya bisnis, membuat business plan/ perencanaan bisnis adalah wajib. Business plan  merupakan rencana strategis yang akan dilakukan untuk bisa mencapai target. Kemampuan dalam membuat sebuah business plan/ perencanaan bisnis yang baik dan sesuai latar belakang yang nyata, bisa dijadikan tolak ukur bagaimana kesiapan terjun kedunia bisnis untuk siap menghadapi persaingan usaha yang ketat dan penuh resiko. Tidak dipungkiri dalam berbisnis modal utama adalah keberanian mengambil resiko karna memang dunia bisnis adalah dunia yang penuh resiko. Business Plan menjadi bagian penting untuk kesuksesan sebuah bisnis, karna business plan sebagai alat untuk melakukan proyeksi dan analisa bagi pengambil keputusan dan kebijakan di masa mendatang.
Ada 3 ( tiga ) komponen penting yang perlu diperhatikan dalam menyusun business plan, yaitu :
a)      Konsep Bisnis
Konsep bisnis merupakan ide bisnis tertulis yang berisi visi misi sebuah bisnis, dan nilai produk atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan. Konsep bisnis juga menjelaskan mengapa pelaku usaha sangat kompeten untuk menawarkannya.
b)     Market/ Pasar
Analisa mengenai situasi pasar : Pelanggan, pesaing, proses distribusi, dan promosi. Dalam hal ini perlu dibuat sebuah marketing plan yang matang yang menjabarkan rencana pemasaran yang akan dijalankan dalam rangka memenangkan persaingan, dan mencapai target yang telah ditentukan. Marketing Plan terdiri dari kondisi pasar eksisting, review atas kompetitor, strategi pemasaran, dan strategi harga. Kondisi pasar eksisting mengungkapkan adanya besaran permintaan pasar atas produk atau jasa layanan yang ditawarkan baik secara keseluruhan maupun per segmentasi. Kunci sukses awal dari marketing plan adalah seberapa jauh perusahaan dapat mengenal calon customers, apa yang dibutuhkan, yang tidak dinginkan, dan yang diharapkan customers.
c)      Financial
Menjelaskan tentang situasi keuangan yang terdiri dari income statement, Balance sheet, Cash flow, dan ratio. Analisa dan strategi keuangan sangat penting dalam menyusun business plan guna memberikan gambaran sistematis terhadap langkah-langkah yang akan diambil  untuk mencapai profitabilitas yang diharapkan. Financial Plan disusun dengan cara menentukan secara actual jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan bisnis dan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan.
Memulai suatu usaha baru tidak tepat kiranya jika langsung dalam bentuk usaha besar. Memang ada pengusaha yang langsung membuka usaha besar tanpa mempunyai pengalaman lebih dulu. Akibatnya jika usaha besar ini mengalami benturan-benturan bisnis maka akan timbul kepanikan bagi pemiliknya sendiri dan perusahaan semacam ini gampang jatuh/mengalami kegagalan. Memulai wirausaha dalam bentuk usaha kecil akan memberikan pengalaman demi pengalaman dalam pengelolaan usahanya. Berdasarkan pengalaman setiap tahun dan data yang terkumpul dianalisis maka dengan mudah perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.
Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.  Ada beberapa alasan penting mengapa orang menyusun Business Plan:
a)      Menyatakan bahwa anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan usaha itu dan anda juga harus menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan anda. Dengan adanya bantuan kerjasama dari berbagai pihak maka diharapkan usaha anda akan maju dengan pesat. Bantuan yang diharapkan itu antara lain berupa pinjaman melalui bank atau pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial.
b)      Mengatur dan membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
c)      Business Plan juga dapat mungundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri.
d)     Business Plan juga berguna untuk melakukan merger dan akuisisi misalnya anda menjual perusahaan anda ke sebuah perusahaan besar maka perusahaan besar tersebut harus membaca business plan anda atau mungkin juga anda ingin membeli perusahaan lain maka business plan yang anda susun dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang mau diakuisisi.
e)      Business Plan bertujuan untuk menjamin adanya focus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga business plan menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah yang benar.
f)       Untuk menentukan bisnis apa yang cocok dengan kita atau bisnis apa sesungguhnya yang ingin kita jalankan, karena seringkali kita mempunyai keterbatasan waktu, tenaga, pemikiran, modal , dan kemampuan.



Sumber :




24 September, 2015

PENGANGGARAN BISNIS

PENGANGGARAN BISNIS






Rininda Dhaneswara, A.Md.




Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Krisnadwipayana
2015/2016



A.    Pengertian Penganggaran Bisnis
Business budget, orang sering menerjemahkannya menjadi anggaran perusahaan adalah rencana tentang kegiatan perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Perusahaan bertujuan mencari keuntungan oleh karena itu menggunakan efisiensi sebagai alat pengukurnya untuk mencapai tingkat efisiensi tertentu dan seterusnya menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran, produksi, tertib keuangan dan tertib administrasi. Masing-masing fungsi merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan programnya masing-masing. Bila, masing-masing fungsi membuat dan menentukan programnya sendiri-sendiri terlepas dari program dan kegiatan bidang yang lain, maka besar sekali kemungkinannya program-program itu bukannya saling membantu dalam mencapai sasaran bersama yakni keuntungan, melainkan malah dapat saling bertentangan satu sama lain atau setidaknya tidak saling mendukung. Untuk mencegah hal tersebut diperlukan suatu makanisme sistem prencanaan dan pengendalian yang terpadu (integriated) yang kemudian kita kenal dengan istilah anggaran perusahaan (Business Budget).
Anggaran atau business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran. Business budget atau anggaran perusahaan adalah rencana tentang kegiatan perusahaan. Rencana tersebut mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Agar dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan efisiensi sebagai alat ukurnya, dan ini dapat menggunakan anggaran perusahaan sebagai fungsi merencanakan dan mengendalikan program perusahaan. Di mana melaksanakan fungsi operasional perusahaan berupa pemasaran, produksi, keuangan, dan administrasi.
Business Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab dalam manajemen perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.  Pengertian business budget yang bersifat formal yaitu disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis sedangkan yang bersifat sistematis yaitu disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika. Merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang berdasar beberapa asumsi tertentu.Merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang berdasar beberapa asumsi tertentu.
B.     Ruang Lingkup Penganggaran Bisnis/ Perusahaan
Berdasarkan ruang lingkup/intensitas penyusunannya anggaran dibedakan menjadi anggaran komprehensif dan anggaran parsial. Di dalam praktek seringkali perusahaan dapat memilih antara dua alternatif di pandang dari segi ruang lingkup ataupun intensitas penyusunannya. Alternatif pertama menyusun budget dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Anggaran jenis ini disebut anggaran komprehensif, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi seluruh aktivitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalia, dan tertib administrasi. Tetapi dalam kenyataannya seringkali perusahaan dengan sengaja tidak memilih cara ini karena berbagai pertimbangan praktis. Misalnya perusahaan hanya menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah baik di dalam memasarkan hasil produksi maupun di dalam pembiayaannya. Ataupun membatasi perencanaan segi keuangan saja, karena perusahaan sedang mengalami kesulitan di bidang ini. Alasan lain yang sering tidak diakui yakni karena memang tidak memiliki kemampuan (teknis dan pembiayaan) untuk menyusun anggaran komprehensif.
Untuk lebih rinci untuk anggaran komprehensif yaitu penyusunan anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh (komprehensif), yakni meliputi semua aktivitas perusahaan seperti bidang pemasaran, produksi, keuangan, sumber daya manusia, administrasi dan lainnya sedangkan untuk anggaran parsial yaitu penyusunan anggaran dengan ruang lingkup terbatas, ada berbagai alasan menggunakan anggaran jenis ini, misalnya tidak memiliki kemampuan teknis dan pembiayaan, atau dibatasi hanya perencanaan segi keuangan saja.
C.    Pentingnya Penganggaran Bisnis bagi Perusahaan
Bussiness budget adalah suatu “financial plan”. Kata utama adalah plan. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke depan akan selalu memikirkan apa yang mungkin dlakukan pada masa yang akan datang. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan ini tinggal berpegang pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya.
Perusahaan besar maupun perusahaan kecil sebaiknya membuat sebuah anggaran.  Anggaran ini sangat penting untuk membuat perencanaan dan pengendalian. Selain itu anggaran memiliki kegunaan lain yaitu untu evaluasi kerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan. Perencanaan yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi (dalam hal ini adalah mencari keuntungan). Dalam perencanaan, perusahaan menyusun sebuah anggaran induk (rencana keuangan untuk seluruh kegiatan) berdasarkan prediksi masa mendatang mengenai tingkat aktivitas.
Karena itu Heckerts dan Willson mengatakan bahwa relevansi utama dari Bussiness Budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan.
Relevansi yang lain adalah membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan yang paling menguntungkan perusahaan. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya sama, yaitu dalam hal planning, coordinating dan control.
a.       Dalam Bidang Perencanaan
1)      Mendasarkan kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan terlebih dahulu. Kebiasaan untuk membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan.
2)      Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan untuk menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk jangka panjang dengan schedule teratur akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga – tenaga.
3)      Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan perusahaan.
4)      Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih tujuan yang akan dilaksanakan atau tidak.
5)      Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik akan mengakibatkandapat dihindarkannya kelebihan da kekurangan tenaga kerja.
6)      Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindari biaya – biaya yang timbul karena kapasitas berlebihan.
b.      Dalam Bidang Koordinasi
1)      Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Penyusunan rencana yang terperinci (berupa anggaran) membantu manajer mengatasi masalah itu, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang dipimpinnya.
2)      Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha.
Dengan disusunnya anggaran, dapat dinilai apakah rencana tersebut sesuai dengan keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.
3)      Menempatkan penggunaan modal pada saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program perusahaan.
4)      Untuk mengetahui kelemahan – kelemahan dalam organisasi.
c.       Dalam Bidang Pengawasan
1)      Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan saja, tetapi didalam pelaksanaannya harus diadakan pengawasan agar seperti yang direncanakan.
2)      Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan, misalnya dengan cara kontrol terhadap pelaksanaan.
Jadi dengan melihat uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penyusunan anggaran secara cermat dan baik akan mendatangkan manfaat gagi perusahaan, yang pada pokoknya :
a)      Mendorong setiap individu di dalam perusahaan untuk berpikir ke depan.
b)      Mendorong terjadinya kerjasama antara masing-masing bagian, karena mereka menyadari tidak dapat berdiri sendiri.
c)       Mendorong adanya pelaksanaan asas partisipasi, karena setiap bagian terlibat untuk ikut serta memikirkan rencana kerjanya.



Sumber :






13 Juni, 2015

USES AND GRATIFICATION



USES AND GRATIFICATION

By       : Ahmad Mukhlis Alatas

1.            Teori Pendekatan Multivasional Versus Uses And Gratification menurut Eliho, Kath, G. Blumler dan Michael Gurertch :
Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya, Elihu Katz; Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1984), uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain. Elihu Katz; Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch (dalam Baran dan Davis, 2000) menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratification Media sebagai berikut:
a.       Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan.
b.      Inisiative yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan media spesifik terletak di tangan audiens
c.       Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan kebutuhan audiens
d.      Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang memadai berkenaan penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti bagi peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.
e.       Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik atau isi harus dibentuk
Teori uses and gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu memiliki otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. 
2.            Motif-motif yang diharapkan oleh khalayak :
Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Ardiyanto, 2005: 87).
Seleksi terhadap media yang dilakukan oleh khalayak disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. McQuail (1991: 72)  membagi motif penggunaan  media oleh individu ke dalam empat kelompok. Adapun pembagian tersebut adalah:
a.       Motif Informasi
ü  Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat, dan dunia.
ü  Mencari bimbingan berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
ü  Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
ü  Belajar, pendidikan diri sendiri.
ü  Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
b.      Motif Identitas Pribadi
ü  Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
ü  Menemukan model perilaku.
ü  Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain dalam media.
ü  Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
c.       Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
ü  Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain.
ü  Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
ü  Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.
ü  Memperoleh teman selain dari manusia.
ü  Membantu menjalankan peran sosial.
ü  Memungkinkan diri untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman, dan masyarakat.
3.            Terbentuknya konsumsi media secara individual :
Mengapa orang menggunakan media massa yang berbeda-beda? Mengapa orang senang membaca surat kabar X sementara orang lain menyukai surat kabar Y? Mengapa ada yang senang menonton TV dan tidak mendengar radio? Bagaimana pola konsumsi media secara individual terbentuk? Jawabannya terletak pada diri individu sendiri. Ada kebutuhan dasar manusia, motif, dan perbedaan-perbedaan individual lainnya yang membuat konsumsi orang kepada media berbeda. Situasi konsumsi mungkin sama, tetapi suatuasi yang sama ini dapat membentuk pola penggunaan media yang berbeda.
4.            Efek kehadiran Media Massa secara fisik menurut Stephen H. Chaffie :
a.       Efek ekonomis, Efek ekonomi sudah jelas, bahwa kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha. Mulai dari mereka yang memiliki usaha misalnya usaha dalam bidang perj\hotelan dapat membayar iklan untuk menarik para pengguna jasa hotelnya lewat media, entah lewat media elektronik maupun media cetak. Dan bisa di pastikan akan laku keras jika di bandingkan dengan usaha yang tidak di iklankan.
b.      Efek sosial, berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi social akibat kehadiran media massa. Setelah kehadiran televise misalnya di pedesaan seseorang akan terlihat berbeda dengan mereka yang tiudak memiliki televise, karena mereka yang memiliki televise akan megetahui kejadian di luar tempat tinggalnya, meski ia hanya duduk-duduk di rumah seharian.
c.       Efek pada penjadwalan kegiatan sehari-hari, terjadi terutama dengan kehadiran televisi. Kehadiran televisi dapat mengurangi waktu bermain, tidur, membaca, dan menonton film. Gejala ini disebut oleh Joyce Cramond (1976) sebagai “displacement effects” (efek alihan) yang ia definisikan sebagai reorganisasi kegiatan yang terjadi karena masuknya televise; beberapa kegiatan dikurangi dan beberapa kegiatan lainnya dihentikan sama sekali karena waktunya dipakai untuk menonton televisi.
d.      Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu Sering terjadi orang menggunakan media untuk menghilangkan perasaan tidak enak, misalnya kesepian, marah, kecewa, Media dipergunakan tanpa mempersoalkan isi pesan yang disampaikan. Dengan melihat berbagai acara yang di tampilkan oleh televisi misalnya seseorang secara tiba-tiba akan tertawa dan menangis sendiri karena melihat adegan dalam acara televise tersebut.
e.       Efek pada perasaan orang terhadap media. hilangnya perasaan tidak enak dan tumbuhnya perasaan tertentu terhadap media massa. Kehadiran media massa juga menumbuhkan perasaan tertentu. Kita memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu mungkin erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut; boleh jadi faktor isi pesan mula-mula amat berpengaruh, tetapi kemudian jenis media itu yang diperhatikan, apa pun yang disiarkannya.