PENGANGGARAN BISNIS
Rininda
Dhaneswara, A.Md.
Program
Studi Manajemen
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Krisnadwipayana
2015/2016
A.
Pengertian Penganggaran Bisnis
Business budget, orang sering menerjemahkannya
menjadi anggaran perusahaan adalah rencana tentang kegiatan
perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi. Perusahaan bertujuan mencari keuntungan oleh
karena itu menggunakan efisiensi sebagai alat pengukurnya untuk mencapai tingkat
efisiensi tertentu dan seterusnya menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran,
produksi, tertib keuangan dan tertib administrasi. Masing-masing fungsi
merupakan kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan programnya
masing-masing. Bila, masing-masing fungsi membuat dan menentukan programnya
sendiri-sendiri terlepas dari program dan kegiatan bidang yang lain, maka besar
sekali kemungkinannya program-program itu bukannya saling membantu dalam
mencapai sasaran bersama yakni keuntungan, melainkan malah dapat saling
bertentangan satu sama lain atau setidaknya tidak saling mendukung. Untuk
mencegah hal tersebut diperlukan suatu makanisme sistem prencanaan dan
pengendalian yang terpadu (integriated) yang kemudian kita kenal dengan istilah
anggaran perusahaan (Business Budget).
Anggaran
atau business budget adalah salah satu bentuk dari berbagai rencana yang
mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana dapat disebut sebagai anggaran. Business
budget atau anggaran perusahaan adalah rencana tentang kegiatan
perusahaan. Rencana tersebut mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Agar dapat memperoleh
keuntungan dengan melakukan efisiensi sebagai alat ukurnya, dan ini dapat
menggunakan anggaran perusahaan sebagai fungsi merencanakan dan mengendalikan
program perusahaan. Di mana melaksanakan fungsi operasional perusahaan berupa
pemasaran, produksi, keuangan, dan administrasi.
Business
Budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan
tanggung jawab dalam manajemen perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
Pengertian business budget yang bersifat formal yaitu disusun dengan sengaja
dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis sedangkan yang bersifat sistematis
yaitu disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika. Merupakan suatu
hasil pengambilan keputusan yang berdasar beberapa asumsi tertentu.Merupakan
suatu hasil pengambilan keputusan yang berdasar beberapa asumsi tertentu.
B.
Ruang Lingkup Penganggaran Bisnis/ Perusahaan
Berdasarkan ruang lingkup/intensitas penyusunannya
anggaran dibedakan menjadi anggaran komprehensif dan anggaran parsial. Di dalam
praktek seringkali perusahaan dapat memilih antara dua alternatif di pandang
dari segi ruang lingkup ataupun intensitas penyusunannya. Alternatif pertama
menyusun budget dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Anggaran jenis ini
disebut anggaran komprehensif, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi
seluruh aktivitas perusahaan bidang marketing, produksi, keuangan, personalia,
dan tertib administrasi. Tetapi dalam kenyataannya seringkali perusahaan dengan
sengaja tidak memilih cara ini karena berbagai pertimbangan praktis. Misalnya
perusahaan hanya menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah
baik di dalam memasarkan hasil produksi maupun di dalam pembiayaannya. Ataupun
membatasi perencanaan segi keuangan saja, karena perusahaan sedang mengalami
kesulitan di bidang ini. Alasan lain yang sering tidak diakui yakni karena
memang tidak memiliki kemampuan (teknis dan pembiayaan) untuk menyusun anggaran
komprehensif.
Untuk lebih rinci untuk anggaran komprehensif yaitu penyusunan
anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh (komprehensif), yakni meliputi
semua aktivitas perusahaan seperti bidang pemasaran, produksi, keuangan, sumber
daya manusia, administrasi dan lainnya sedangkan untuk anggaran parsial yaitu
penyusunan anggaran dengan ruang lingkup terbatas, ada berbagai alasan menggunakan
anggaran jenis ini, misalnya tidak memiliki kemampuan teknis dan pembiayaan,
atau dibatasi hanya perencanaan segi keuangan saja.
C.
Pentingnya Penganggaran Bisnis bagi Perusahaan
Bussiness budget adalah suatu “financial
plan”. Kata utama adalah plan. Perusahaan yang berkecenderungan memandang
ke depan akan selalu memikirkan apa yang mungkin dlakukan pada masa yang akan
datang. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan ini tinggal berpegang pada
semua rencana yang telah disusun sebelumnya.
Perusahaan besar maupun perusahaan
kecil sebaiknya membuat sebuah anggaran. Anggaran ini sangat penting
untuk membuat perencanaan dan pengendalian. Selain itu anggaran memiliki
kegunaan lain yaitu untu evaluasi kerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer
dan karyawan. Perencanaan yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai sasaran dan tujuan suatu organisasi (dalam hal ini
adalah mencari keuntungan). Dalam perencanaan, perusahaan menyusun sebuah
anggaran induk (rencana keuangan untuk seluruh kegiatan) berdasarkan prediksi
masa mendatang mengenai tingkat aktivitas.
Karena itu Heckerts dan Willson mengatakan bahwa
relevansi utama dari Bussiness Budgeting adalah dapat ditentukannya kegiatan
yang paling profitable yang akan dilakukan.
Relevansi yang lain adalah membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan yang paling menguntungkan perusahaan. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya sama, yaitu dalam hal planning, coordinating dan control.
Relevansi yang lain adalah membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Manajemen harus mengambil keputusan yang paling menguntungkan perusahaan. Anggaran mempunyai fungsi yang pada dasarnya sama, yaitu dalam hal planning, coordinating dan control.
a.
Dalam Bidang
Perencanaan
1)
Mendasarkan
kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian. Dengan kata lain, sebelum
merencanakan kegiatan, manajer mengadakan penelitian dan pengamatan terlebih
dahulu. Kebiasaan untuk membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan.
2)
Mengerahkan
seluruh tenaga dalam perusahaan untuk menentukan arah/kegiatan yang paling
menguntungkan. Anggaran yang disusun untuk jangka panjang dengan schedule
teratur akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat tenaga – tenaga.
3)
Untuk membantu
atau menunjang kebijaksanaan perusahaan.
4)
Menentukan
tujuan-tujuan perusahaan. Anggaran dapat membantu manajemen dalam memilih
tujuan yang akan dilaksanakan atau tidak.
5)
Membantu
menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja
yang baik akan mengakibatkandapat dihindarkannya kelebihan da kekurangan tenaga
kerja.
6)
Mengakibatkan
pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan
yang terperinci, dapat dihindari biaya – biaya yang timbul karena kapasitas
berlebihan.
b.
Dalam Bidang
Koordinasi
1)
Membantu
mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Penyusunan rencana yang
terperinci (berupa anggaran) membantu manajer mengatasi masalah itu, sehingga
ia kembali merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang
dipimpinnya.
2)
Menghubungkan
aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha.
Dengan disusunnya anggaran, dapat dinilai apakah rencana tersebut sesuai dengan keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.
Dengan disusunnya anggaran, dapat dinilai apakah rencana tersebut sesuai dengan keadaan dunia usaha yang akan dihadapi.
3)
Menempatkan
penggunaan modal pada saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan
program perusahaan.
4)
Untuk mengetahui
kelemahan – kelemahan dalam organisasi.
c.
Dalam Bidang
Pengawasan
1)
Untuk mengawasi
kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Kegiatan tersebut tidak hanya
direncanakan saja, tetapi didalam pelaksanaannya harus diadakan pengawasan agar
seperti yang direncanakan.
2)
Untuk pencegahan
secara umum pemborosan-pemborosan, misalnya dengan cara kontrol terhadap
pelaksanaan.
Jadi dengan melihat uraian diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa dengan penyusunan anggaran secara cermat dan baik akan
mendatangkan manfaat gagi perusahaan, yang pada pokoknya :
a)
Mendorong setiap
individu di dalam perusahaan untuk berpikir ke depan.
b)
Mendorong terjadinya
kerjasama antara masing-masing bagian, karena mereka menyadari tidak dapat
berdiri sendiri.
c)
Mendorong adanya
pelaksanaan asas partisipasi, karena setiap bagian terlibat untuk ikut serta
memikirkan rencana kerjanya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar