06 Maret, 2013

Etika Profesi Dalam kantor


ETIKA PROFESI DALAM KANTOR

Paper Ini Dibuat untuk Memenuhi
Tugas Etika Profesi Kesekretarisan







Oleh :
Rininda Dhaneswara
11411134013



D3 Sekretari
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
2012/2013


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Saat kita bekerja bukan berarti kita tidak memperhatikan tata tertib yang dibuat oleh pihak-pihak terkait. Tata aturan tersebut harus ditaati oleh para karyawan. Dengan adanya tata tertib maka sikap, cara bicara, sopan santun, kedisiplinan akan tercipta. Maka secara tidak langsung para karyawan memiliki tata etika kepribadian dengan baik.
Etika dalam kantor akan diperhatikan karena menyangkut harkat dan martabat kita di dalam kantor. Karena penilaian setiap teman dalam kantor akan berbeda antara satu dengan yang lain. Etika tidak hanya dilaksanakan karena menunjang kepribadian naun masih ada aspek lain yang mengaitkan antara etika dan pekerjaan, yaitu etika dalam berprofesi.
Etika berprofesi tentunya menunjang banyak sekali aspek. Misalnya dalam hal peyelesaian tugas tentu saja kita sebagai karyawan apalagi sebagai seorang sekretaris harus cekaan dalam menyelesaikan pekerjaan yang pimpinan berikan pada kita agar saat diberikan pekerjaan kedua tidak mendapatkan beban yang terlalu berat. Etika berprofesi haru dijunjung dimanapun kita bekerja, karena kalau pimpinan senang dengan hasil kerja kita yang rapi, teliti, cekatan, tepat waktu maka kita akan mendapatkan sanjungan yang berbeda pula.
Sebagai seorang kayawan sebisa mungkin harus bisa menyelesaikan tugas-tugasnya degan baik. dan jangan menlanggar tata aturan yang sudah di buat oleh kantor agar tata tingkah laku kita tidak melampaui batas.
B.     Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari etika dan etiket ?
2.    Apa pengertian dan ciri-ciri dari profesi ?
3.    Apa etika profesi ?
4.    Bagaimana etika profesi seorang sekretaris ?
5.    Apa saja permasalahan dalam kantor ?
C.    Tujuan
1.    Memaparkan etika bagi kalangan sekretaris agar tidak dipandang sebelah mata.
2.    Memahami apa itu profesi dan bagaimana ciri-cirinya.
3.    Memaparkan kode etik profesi sekretaris agar dalam bekerja tetap dalam jalur yang sudah ditentukan.
4.    Mengetahui permasalahan kantor dan bagaimana cara menghindarinya.
D.    Manfaat
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan dapat dijadikan sumber referensi bagi teman sekretaris yang lain.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Etika Dan Etiket
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)
Berdasarkan beberapa pemikiran diatas etika menurut Bartens sebagaiman dikutip oleh abdul kadir,memberikan tiga arti etika yaitu
1.    Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini dapat juga disebut sistem nilai dalam hidup manusia perseorngan atau hidup bermasyrakat
2.    Etika dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral,yang dimaksud disi adalah kode etik
3.    Etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama dengan filsafat moral.
Dalam perkembangannya etika dapat dibagi dua yaitu etika perangai dan etika moral yaitu :
a.    Etika perangai adalah adatistiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan pada waktu tertentu etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penelitian. Contoh etika perangai adalah
a.    Berbusana adat
b.   Pergaulan muda mudi
c.    Perkawinan semenda
d.   Upacara adat
b.    Sementara itu untuk etika moral adalah berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia.apabila etika tersebut dilanggar timbullah kejahatan yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar,kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang disebut moral. Contoh moral adalah
a.    Berkata dan berbuat jujur
b.   Menghormati orang tua
c.    Menghargai orang lain
d.   Membela kebenaran dan keadilan
e.    Menyantuni anak yatim piatu
Fungsi etika menurut Magnis Suseno etika adalah pemikiran sistemmatis tentang moralitas ,dan yang dihasilkan secara langsung bukan kebaikan melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis F.Magnis Suseno menyatakan ada empat alasan yang melatarkan belakanginya yaitu :
a.    Etika dapat membantu dalam mengali rasionalitas dan moralitas agama
b.    Etika membantu dalam mengintterprestasikan ajaran agama yang saling bertentangan.
c.    Etika dapat membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap masalah masalah baru dalam kehidupan manusia
d.   Etika dapat membantu mengadakan diaolog antar agama karena etika memndasarkan pada rasionalitas bukan wahyu.
Perbedaan Etika Dan Etiket
Dalam perkataan sehari-hari kata etika dan etiket sering dicampur adukan.Etika adalah moral dan etiket adalah sopan santun, tata krama ,persamaan keduanya adalah mengenai perilaku manusia.baik etika maupun etika mengatur perilaku manusia secara normatif ,artimya memberi norma manusia bagaimana seharusnya berbuat dan tidak berbuat Pada prinsipnya terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara keduaanya,terutama dalam kehidupan sehari hari.hal itu sesuai pendapat bartens yaitu Empat perbedaan moral dan etiket yaitu :
a.    Etika Etiket Menetapkan norma perbuatan ,apakah perbuatan boleh atau tidak dilakukan
b.    Menetapkan cara-cara melakukan perbuatan,menunjukakn cara yang tepat, baik, benar dan sesuai dengan yang diharapkan
c.    Berlaku tidak tergantung pada ada tidaknya orang lain Hanya berlaku dalam pergaulan,jika tidak ada orang kain yang hadir maka etiket tidak berlaku
d.   Bersifat absolut dan tidak dapat ditawar-tawar dan Bersifat relatif Memandang manusia dari segi dalam (bathiniah) Memandang manusia dari segi luar (jasmaniah).
B.     Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris"Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer.
Berikut beberapa istilah profesi yang dikemukakan oleh para ahli :
1.    SCHEIN, E.H (1962)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
2.    DANIEL BELL (1973)
Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
3.    DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat.
Ciri-ciri :
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1.    Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2.    Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesimendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3.    Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4.    Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5.    Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
C.     Prinsip-prinsip Etika Profesi
1.    Tanggung jawab
a.    Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b.    Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
2.      Keadilan.
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
3.      Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya menjadi haknya.
D.    Peranan Etika dalam Profesi
Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.
Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya
E.     Etika Profesi Kesekretarisan
Banyak orang mengetahui perbedaan antara yang baik dan yang tidak baik menurut undang-undang, harus jujur, tidak curang, dan sebagainya. Namun demikian selalu timbul masalah-masalah yang sukar diketahui garis pemisah antara baik dan buruk, dalam hubungan pribadi ataupun hubungan resmi. Mungkin ada orang yang bersikap tidak baik, karena dia tidak sadar akan hal itu. Misalnya berapa kali anda mendengar obrolan tentang urusan pribadi seseorang atau cerita seorang rekan yang bertingkah laku aneh ?
Kasak-kusuk yang nampaknya sepintas lalu sepele sering bersifat jahat dan dapat merugikan nama baik orang yang dipergunjingkan.Juga gunjingan semacam itu dapat berbalik seperti bumerang kepada si pengumpat sendiri. Akhirnya orang tak percaya lagi kepada omongannya. Sekali lancing ke ujian, seumur hidup orang tak kan percaya. Sekali ketahuan perangai yang tidak baik, sang Kepala atau Direktur tentu akan berfikir lebih dulu sebelum memberikan tanggung jawab yang lebih penting kepadanya.
Oleh sebab itu etika dalam kantor memberikan petunjuk kepada anda supaya memperlakukan siapa saja dengan cara yang “fair” dan sikap yang pantas.  
Etika Sekretaris adalah hakikat kebaikan yang perlu dilaksanakan dan dihayati oleh sekretaris. Etika sekretaris meliputi hal-hal sebagai berikut: jujur, setia, tanggung jawab, dan dedikasi. Etika Sekretaris meliputi:
1.    Cara berbusana
a.    Waktu
b.    Keadaan jasmani
c.    Iklim
d.   Bahan, warna, motif pakaian
e.    Kosmetik
f.     Asesoris
2.    Cara berbicara
a.    Jangan ceroboh
b.    Jangan menyinggung perasan orang lain
c.    Jangan memperbincangkan masalah pribadi
d.   Jangan gemar memuji diri sendiri
e.    Hindari gosip
f.     Jangan memotong pembicaraan
g.    Jangan membesarkan persoalan sepele.
3.    Cara Mendengarkan
Usahakan pembicaraan orang lain didengarkan dengan cermat (pusatkan pikiran), kemudian disaring, dipilih dan ditarik kesimpulan tentang pokok masalah yang dikemukakan.
4.    Cara DudukCara Duduk
a.    Atur badan sedemikian rupa agar tidak merasa pegal, lelah, dan bosan.
b.    Khusus untuk wanita jaga agar lutut tetap berdekatan.
c.    Menyilangkan kaki karena capek duduk, dapat dilakukan asal memperhatikan kesopanan.
d.   Hilangkan kebiasaan menggetar-getarkan kaki.
e.    Jangan duduk melorot ke bawah dan kepala bersandar.
5.    Cara Berjalan
a.    Jangan menyeret- nyeret sepatu.
b.    Jaga keseimbangan badan, usahakan berjalan tidak dibuat- buat.
c.    Tunjukan ekspresi tanda percaya diri.
d.   Menggunakan tangga escalator waktu naik, pria terlebih dahulu baru wanita, sebaliknya jika turun wanita    terlebih dahulu disusul pria.
e.    Tunjukan ekspresi tanda rasa percaya diri.
6.    Cara Makan dan Minum
Cara makan :
a.    Segera menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.
b.   Pilih dan ambil kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
c.    Sesuaikan irama makan, tidak perlu terburu-buru, dan jangan terlalu lambat.
d.   Hindarkan perilaku seperti orang kelaparan atau berpura-pura kenyang
F.     Permasalahan Etika Kantor
Berikut ini beberapa masalah yang terjadi di kantor :
1.    Membentuk klik (kumpulan; golongan) yang secara sadar membelakangi rekan-rekan baru; artinya segolongan yang membela kepentingan mereka sendiri.
2.    Tidak masuk kantor dengan alasan “sakit” padahal hanya ingin bermalas-malas saja di rumah.
3.    Bergegas-gegas pulang pada waktu tutup kantor, sedangkan selalu datang terlambat.
4.    Sering memakai telpon kantor untuk urusan pribadi
5.    Pulang sebelum waktunya.
6.    Tempat kerja selalu dimanfaatkan untuk mengobrol.
7.    Bersikap menjilat ke atasa dan mendepak ke bawah.
8.    Selalu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya segera dapat diselesaikan.
9.    Boros dalam pemakaian alat-alat.
10.     Segan merawat mesin-mesin atau alat-alat kantor yang dipercayakan kepada anda.
11.     Melakukan hal-hal yang tidak termasuk tugas kantor, seperti mengisi teka-teki silang, menulis surat pribadi, bertamu ke bagian lain tanpa suatu urusan.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Di kantor anda senantiasa berhubungan dengan banyak orang.Sebab itu anda perlu memperhatikan etiket yang berlaku di kantor tertentu. Mungkin dalam soal pergaulan biasa, diantara teman-teman soal-soal yang menyangkut sopan santun tidak begitu ketat. Tetapi dalam lingkungan kantor yang sempit soal etiket harus sungguh-sungguh diperhatikan.
Di kantor berlaku apa yang disebut “hierarki”, yaitu pejabat-pejabat yang bertingkat-tingkat panagkat kedudukannya. Disamping itu ada pegawai-pegawai yang telah lama masa kerjanya, yang mendapat penghormatan istimewa. Pertama-tama hormat harus ditujukan kepada para pimpinan atau para sesepuh.
B.     Daftar Pustaka

2 komentar: