ETIKA PROFESI DALAM KANTOR
Paper Ini Dibuat
untuk Memenuhi
Tugas Etika
Profesi Kesekretarisan
Oleh :
Rininda Dhaneswara
11411134013
D3 Sekretari
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Saat kita bekerja bukan berarti kita
tidak memperhatikan tata tertib yang dibuat oleh pihak-pihak terkait. Tata
aturan tersebut harus ditaati oleh para karyawan. Dengan adanya tata tertib
maka sikap, cara bicara, sopan santun, kedisiplinan akan tercipta. Maka secara
tidak langsung para karyawan memiliki tata etika kepribadian dengan baik.
Etika dalam kantor akan diperhatikan karena
menyangkut harkat dan martabat kita di dalam kantor. Karena penilaian setiap
teman dalam kantor akan berbeda antara satu dengan yang lain. Etika tidak hanya
dilaksanakan karena menunjang kepribadian naun masih ada aspek lain yang
mengaitkan antara etika dan pekerjaan, yaitu etika dalam berprofesi.
Etika berprofesi tentunya menunjang
banyak sekali aspek. Misalnya dalam hal peyelesaian tugas tentu saja kita
sebagai karyawan apalagi sebagai seorang sekretaris harus cekaan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang pimpinan berikan pada kita agar saat diberikan
pekerjaan kedua tidak mendapatkan beban yang terlalu berat. Etika berprofesi
haru dijunjung dimanapun kita bekerja, karena kalau pimpinan senang dengan
hasil kerja kita yang rapi, teliti, cekatan, tepat waktu maka kita akan
mendapatkan sanjungan yang berbeda pula.
Sebagai seorang kayawan sebisa mungkin
harus bisa menyelesaikan tugas-tugasnya degan baik. dan jangan menlanggar tata
aturan yang sudah di buat oleh kantor agar tata tingkah laku kita tidak
melampaui batas.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
dari etika dan etiket ?
2.
Apa pengertian
dan ciri-ciri dari profesi ?
3.
Apa etika
profesi ?
4.
Bagaimana etika
profesi seorang sekretaris ?
5.
Apa saja
permasalahan dalam kantor ?
C.
Tujuan
1.
Memaparkan etika
bagi kalangan sekretaris agar tidak dipandang sebelah mata.
2.
Memahami apa itu
profesi dan bagaimana ciri-cirinya.
3.
Memaparkan kode
etik profesi sekretaris agar dalam bekerja tetap dalam jalur yang sudah
ditentukan.
4.
Mengetahui permasalahan
kantor dan bagaimana cara menghindarinya.
D.
Manfaat
Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan dapat dijadikan sumber
referensi bagi teman sekretaris yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Etika Dan Etiket
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah,
yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau
bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan
pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Etika sebenarnya lebih banyak
bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah
laku manusia. (Kattsoff, 1986)
Berdasarkan beberapa pemikiran diatas
etika menurut Bartens sebagaiman dikutip oleh abdul kadir,memberikan tiga arti
etika yaitu
1.
Etika dipakai
dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.arti ini dapat juga disebut
sistem nilai dalam hidup manusia perseorngan atau hidup bermasyrakat
2.
Etika dipakai
dalam arti kumpulan asas dan nilai moral,yang dimaksud disi adalah kode etik
3.
Etika dipakai
dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk .arti sini sama dengan
filsafat moral.
Dalam perkembangannya
etika dapat dibagi dua yaitu etika perangai dan etika moral yaitu :
a.
Etika perangai
adalah adatistiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam
hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan pada waktu tertentu etika perangai
tersebut diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil
penelitian. Contoh etika perangai adalah
a.
Berbusana adat
b.
Pergaulan muda
mudi
c.
Perkawinan
semenda
d.
Upacara adat
b.
Sementara itu
untuk etika moral adalah berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar
berdasarkan kodrat manusia.apabila etika tersebut dilanggar timbullah kejahatan
yaitu perbuatan yang tidak baik dan tidak benar,kebiasaan ini berasal dari kodrat
manusia yang disebut moral. Contoh moral adalah
a.
Berkata dan
berbuat jujur
b.
Menghormati
orang tua
c.
Menghargai orang
lain
d.
Membela
kebenaran dan keadilan
e.
Menyantuni anak
yatim piatu
Fungsi etika menurut
Magnis Suseno etika adalah pemikiran sistemmatis tentang moralitas ,dan yang
dihasilkan secara langsung bukan kebaikan melainkan suatu pengertian yang lebih
mendasar dan kritis F.Magnis Suseno menyatakan ada empat alasan yang melatarkan
belakanginya yaitu :
a.
Etika dapat
membantu dalam mengali rasionalitas dan moralitas agama
b.
Etika membantu
dalam mengintterprestasikan ajaran agama yang saling bertentangan.
c.
Etika dapat
membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap masalah masalah baru dalam
kehidupan manusia
d.
Etika dapat
membantu mengadakan diaolog antar agama karena etika memndasarkan pada
rasionalitas bukan wahyu.
Perbedaan Etika
Dan Etiket
Dalam perkataan
sehari-hari kata etika dan etiket sering dicampur adukan.Etika adalah moral dan
etiket adalah sopan santun, tata krama ,persamaan keduanya adalah mengenai
perilaku manusia.baik etika maupun etika mengatur perilaku manusia secara
normatif ,artimya memberi norma manusia bagaimana seharusnya berbuat dan tidak
berbuat Pada prinsipnya terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara
keduaanya,terutama dalam kehidupan sehari hari.hal itu sesuai pendapat bartens
yaitu Empat perbedaan moral dan etiket yaitu :
a.
Etika Etiket
Menetapkan norma perbuatan ,apakah perbuatan boleh atau tidak dilakukan
b.
Menetapkan
cara-cara melakukan perbuatan,menunjukakn cara yang tepat, baik, benar dan
sesuai dengan yang diharapkan
c.
Berlaku tidak
tergantung pada ada tidaknya orang lain Hanya berlaku dalam pergaulan,jika
tidak ada orang kain yang hadir maka etiket tidak berlaku
d.
Bersifat absolut
dan tidak dapat ditawar-tawar dan Bersifat relatif Memandang manusia dari segi
dalam (bathiniah) Memandang manusia dari segi luar (jasmaniah).
B.
Pengertian Profesi
Profesi adalah
kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris"Profess", yang
dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk
memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah
pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan
khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses
sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh
profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan
desainer.
Berikut beberapa istilah profesi yang dikemukakan
oleh para ahli :
1.
SCHEIN, E.H
(1962)
Profesi adalah
suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat
khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
2.
DANIEL BELL
(1973)
Profesi adalah
aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan
secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan
oleh sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam
melayani masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan
kompetensi mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa
perawat mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.
3.
DONI KOESOEMA A
Profesi
merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu
hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus
untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku terhadap masyarakat.
Ciri-ciri :
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu
melekat pada profesi, yaitu :
1.
Adanya
pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2.
Adanya kaidah
dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesimendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3.
Mengabdi pada
kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4.
Ada izin khusus
untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk
menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5.
Kaum profesional
biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
C. Prinsip-prinsip Etika Profesi
1. Tanggung
jawab
a. Terhadap
pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b. Terhadap
dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
2. Keadilan.
Prinsip
ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
3. Otonomi.
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya menjadi haknya.
D.
Peranan
Etika dalam Profesi
Nilai-nilai
etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja,
tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil
yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut,
suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan
bersama.
Salah satu
golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam
pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama
anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat
perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis
(yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
Salah satu golongan masyarakat yang
mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan
kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu
masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena
adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik
profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
Sorotan
masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para
anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah
disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi
kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah
pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi
dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga
masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya
E.
Etika Profesi Kesekretarisan
Banyak orang mengetahui
perbedaan antara yang baik dan yang tidak baik menurut undang-undang, harus
jujur, tidak curang, dan sebagainya. Namun demikian selalu timbul
masalah-masalah yang sukar diketahui garis pemisah antara baik dan buruk, dalam
hubungan pribadi ataupun hubungan resmi. Mungkin ada orang yang bersikap tidak
baik, karena dia tidak sadar akan hal itu. Misalnya berapa kali anda
mendengar obrolan tentang urusan pribadi seseorang atau cerita seorang rekan
yang bertingkah laku aneh ?
Kasak-kusuk yang
nampaknya sepintas lalu sepele sering bersifat jahat dan dapat merugikan nama
baik orang yang dipergunjingkan.Juga gunjingan semacam itu dapat berbalik
seperti bumerang kepada si pengumpat sendiri. Akhirnya orang tak percaya
lagi kepada omongannya. Sekali lancing ke ujian, seumur hidup orang tak
kan percaya. Sekali ketahuan perangai yang tidak baik, sang Kepala atau
Direktur tentu akan berfikir lebih dulu sebelum memberikan tanggung jawab yang
lebih penting kepadanya.
Oleh sebab itu etika
dalam kantor memberikan petunjuk kepada anda supaya memperlakukan siapa saja
dengan cara yang “fair” dan sikap yang pantas.
Etika Sekretaris adalah
hakikat kebaikan yang perlu dilaksanakan dan dihayati oleh sekretaris. Etika
sekretaris meliputi hal-hal sebagai berikut: jujur, setia, tanggung jawab, dan
dedikasi. Etika Sekretaris meliputi:
1.
Cara berbusana
a.
Waktu
b.
Keadaan jasmani
c.
Iklim
d.
Bahan, warna, motif pakaian
e.
Kosmetik
f. Asesoris
2.
Cara berbicara
a.
Jangan ceroboh
b.
Jangan menyinggung perasan orang lain
c.
Jangan memperbincangkan masalah pribadi
d.
Jangan gemar memuji diri sendiri
e.
Hindari gosip
f.
Jangan memotong pembicaraan
g. Jangan
membesarkan persoalan sepele.
3.
Cara Mendengarkan
Usahakan
pembicaraan orang lain didengarkan dengan cermat (pusatkan pikiran), kemudian
disaring, dipilih dan ditarik kesimpulan tentang pokok masalah yang
dikemukakan.
4.
Cara DudukCara Duduk
a.
Atur badan sedemikian rupa agar tidak merasa pegal,
lelah, dan bosan.
b.
Khusus untuk wanita jaga agar lutut tetap berdekatan.
c.
Menyilangkan kaki karena capek duduk, dapat dilakukan
asal memperhatikan kesopanan.
d.
Hilangkan kebiasaan menggetar-getarkan kaki.
e. Jangan duduk
melorot ke bawah dan kepala bersandar.
5.
Cara Berjalan
a.
Jangan menyeret- nyeret sepatu.
b.
Jaga keseimbangan badan, usahakan berjalan tidak
dibuat- buat.
c.
Tunjukan ekspresi tanda percaya diri.
d.
Menggunakan tangga escalator waktu naik, pria terlebih
dahulu baru wanita, sebaliknya jika turun wanita terlebih
dahulu disusul pria.
e. Tunjukan
ekspresi tanda rasa percaya diri.
6.
Cara Makan dan Minum
Cara makan :
a.
Segera menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.
b.
Pilih dan ambil kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
c.
Sesuaikan irama makan, tidak perlu terburu-buru, dan
jangan terlalu lambat.
d.
Hindarkan perilaku seperti orang kelaparan atau
berpura-pura kenyang
F.
Permasalahan Etika Kantor
Berikut
ini beberapa masalah yang terjadi di kantor :
1.
Membentuk klik (kumpulan; golongan) yang
secara sadar membelakangi rekan-rekan baru; artinya segolongan yang membela
kepentingan mereka sendiri.
2.
Tidak masuk kantor dengan alasan “sakit”
padahal hanya ingin bermalas-malas saja di rumah.
3.
Bergegas-gegas pulang pada waktu tutup
kantor, sedangkan selalu datang terlambat.
4.
Sering memakai telpon kantor untuk
urusan pribadi
5.
Pulang sebelum waktunya.
6.
Tempat kerja selalu dimanfaatkan untuk
mengobrol.
7.
Bersikap menjilat ke atasa dan mendepak
ke bawah.
8.
Selalu menunda-nunda pekerjaan yang
seharusnya segera dapat diselesaikan.
9.
Boros dalam pemakaian alat-alat.
10.
Segan merawat mesin-mesin atau alat-alat
kantor yang dipercayakan kepada anda.
11. Melakukan
hal-hal yang tidak termasuk tugas kantor, seperti mengisi teka-teki silang,
menulis surat pribadi, bertamu ke bagian lain tanpa suatu urusan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Di kantor anda senantiasa berhubungan dengan banyak orang.Sebab itu anda
perlu memperhatikan etiket yang berlaku di kantor tertentu. Mungkin dalam
soal pergaulan biasa, diantara teman-teman soal-soal yang menyangkut sopan
santun tidak begitu ketat. Tetapi dalam lingkungan kantor yang sempit soal
etiket harus sungguh-sungguh diperhatikan.
Di kantor berlaku apa yang disebut “hierarki”, yaitu pejabat-pejabat yang
bertingkat-tingkat panagkat kedudukannya. Disamping itu ada
pegawai-pegawai yang telah lama masa kerjanya, yang mendapat penghormatan
istimewa. Pertama-tama hormat harus ditujukan kepada para pimpinan atau
para sesepuh.
B.
Daftar Pustaka
Terima kasih atas informasi nya
BalasHapusSama-sama ☺
BalasHapus